
SinarHarapan.id – Dewan Pengawas Masyarakat Energi Baru Nuklir Indonesia (MEBNI), Bob S Effendi (kiri), Dewan Pakar MEBNI, Agus Puji Prasetyono (dua kiri), Dewan Pembina MEBNI, Sugeng Suparwoto (tengah), Dewan Pengawas MEBNI, Endro U. Notodisuryo (dua kanan) dan Ketua MEBNI, Arnold Soetrisnanto (kanan) lakukan salam kompak usai deklarasi organisasi MWBNI di Jakarta, Sabtu (11/3/2023). MEBNI yang berasal dari berbagai
kalangan mulai dari akademisi, pengamat energi nuklir, praktisi dibidang energi, dan pemegang
keputusan. Organisasi ini didirikan dengan tujuan untuk menghimpun potensi berbagai pihak yang
terkait dan berkepentingan dengan Energi Nuklir untuk mewujudkan suatu kondisi yang saling
melengkapi dan bersinergi dalam upaya bangsa Indonesia membangun sistem Energi Nuklir yang bermutu, handal dan efisien, serta dengan harga kompetitif yang terjangkau oleh masyarakat luas.
Pendirian MEBNI dikaitkan dengan mengejar ketertinggalan kesejahteraan rakyat Indonesia dan
untuk mencapai GDP per kapita yang lebih tinggi sejajar dengan negara maju, maka kita harus
melakukan pembangunan ekonomi berbasis industri. Sektor Industri hanya bisa berjalan dengan baik dan kompetitif jika mendapat suplai energi yang cukup, murah dan handal. Untuk itu, energi
Nuklir sudah saatnya dapat dimanfaatkan secara komersial, baik dalam skala kecil maupun skala besar, sebagai upaya untuk menjamin ketersediaan sumber energi listrik nasional yang berdaya besar, handal, stabil, terjangkau dan berkelanjutan. Foto SH/Elvis Sendouw