Fasilitator LPB YDBA Bogor-Citeureup Andri Priatna saat melakukan pendampingan kepada pelaku UMKM Binaan Astra melalui YDBA. Foto: SHID/Ruht Semiono

SinarHarapan.id – Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peran yang sangat signifikan dalam perekonomian Indonesia. Menurut data yang dirilis oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, UMKM mencakup sekitar 99% dari total unit usaha di Indonesia, menjadikannya sebagai penopang perekonomian negara.

Kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional mencapai 60,51%, yang menunjukkan betapa pentingnya sektor ini dalam menopang pertumbuhan ekonomi. Selain itu, UMKM juga berperan dalam penyediaan lapangan kerja, menyerap hampir 97% dari total tenaga kerja di Indonesia.

Astra melalui Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA), percaya bahwa UMKM di Indonesia memiliki potensi luar biasa untuk berkembang, terutama karena sektor ini telah terbukti menjadi salah satu pilar ekonomi Indonesia yang paling tangguh.

Selama lebih empat dekade, Astra terus berkomitmen dalam mendukung pengembangan UMKM binaan melalui YDBA. Program pembinaan yang mereka jalankan mencakup pelatihan, pendampingan, fasilitasi pemasaran, hingga akses pembiayaan.

Dukungan ini mencakup berbagai sektor seperti manufaktur, bengkel, kerajinan, kuliner, dan pertanian di berbagai wilayah Indonesia. Dalam ketranganya baru-baru ini, Ketua Pengurus YDBA Rahmat Samulo mengatakan, Astra melalui YDBA terus berupaya untuk memenuhi QCD (quality, cost, delivery) UMKM yang dibutuhkan para calon customer melalui program pembinaan yang dilakukan oleh YDBA.

Dengan potensi yang besar, UMKM bukan hanya berfungsi sebagai penyedia produk dan jasa, tetapi juga berkontribusi pada inovasi dan pengembangan ekonomi lokal. Keberadaan UMKM membantu memperkuat ketahanan ekonomi, terutama di masa krisis, karena mereka lebih fleksibel dan cepat beradaptasi terhadap perubahan pasar.

Salah satu UMKM binaan Astra melalui YDBA Dewoz Art sebuah usaha yang didirikan Bayu Agusworo pada tahun 2003 dengan fokus pada pembuatan yang berfokus pada bidang woodcraft, furniture industrial, serta proyek interior dan eksterior.

Awalnya, usaha ini hanya memproduksi berbagai kerajinan berbahan kayu, seperti boneka wisuda kayu, rak sepatu, hingga rak bumbu. Produk-produk ini mendapat sambutan positif dari pelanggan, sehingga usaha terus berkembang.

Meski masih dalam skala kecil, keuletan dan dedikasi tim Dewoz art membawa mereka untuk terus tumbuh dan memperluas jangkauan produk. Seiring berjalannya waktu, Dewoz Art mulai berinovasi dengan memadukan kayu dan logam untuk menghasilkan produk-produk baru.

Bayu tidak hanya memasarkan produk di toko offline-nya, Bayu juga mengoptimalkan media online untuk memperluas pasarnya. Hal tersebut dilakukan Bayu sesuai ilmu yang didapatnya setelah mengikuti kegiatan Pelatihan Digital Marketing, Branding dan Optimaliasi Pemasaran melalui Marketplace yang diselenggarakan oleh Astra melalui YDBA.

Bayu terus mengikuti program pendampingan dari Astra memalui YDBA dalam pemasaran digital dan terus berinovasi melahirkan berbagai furniture industrial yang modern dan tahan lama, seperti mezzanine dan produk lainnya yang diminati pasar.

Sesuai dengan tagline YDBA, yaitu “Siap Beraksi untuk Negeri”. Beraksi memiliki makna berkolaborasi dan berkontribusi. Siap Beraksi menjelaskan, bahwa YDBA bersama UMKM binaannya selalu komitmen untuk siap berkolaborasi dengan berbagai stakeholders, baik pemerintah, swasta, akademisi, komunitas pelaku bisnis maupun media untuk memberikan kontribusi demi kemajuan negeri tercinta, Indonesia.

Dewoz Art juga mengikuti berbagai program pembinaan yang diselenggarakan YDBA, seperti Pelatihan Basic Mentality, Pelatihan dan Pendampingan 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin), Pelatihan Personal Branding dan lainnya. kini UDewoz Art memiliki berbagai kompetensi. Di tengah persaingan yang ketat, Dewos Art terus akan berkomitmen untuk menjaga kepercayaan dan kualitas sebagai fondasi utama dalam mencapai kesuksesan di masa depan. (rht)