Merawat Kebhinekaan di Peringatan Maulid Nabi, Masjid Istiqlal Gandeng Le Minerale

“Indonesia dikonstruksi sebagai bangsa yang pluralis. Istiqlal sebagai masjid negara, kami juga turut merawat kebhinnekaan,” ujar Kabid Riayah Dr. Ismail Cawidu, M.Si, yang mewakili Imam Besar Masjid Istiqlal.

“Saya mewakili KH Nasaruddin Umar, berterima kasih kepada seluruh panitia dan Ustaz Maulana yang telah menghadiri kegiatan hari ini. Semoga acara berlangsung dengan baik,” tambah Dr. Ismail.

Diawali dengan bacaan QS Al-Ahzab: 21 oleh Qori, Dr. Ismail menyampaikan bahwa banyak perilaku Rasulullah SAW yang bisa dijadikan teladan. Ia mengajak seluruh jamaah untuk meneladani sikap dan perilaku Rasulullah SAW dalam kehidupan sehari-hari.

Sementara itu, Wakabid Penyelenggara Peribadatan BPMI KH. Abu Hurairah Abd. Salam, Lc, MA menjelaskan bahwa kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW dengan tema merawat kebhinnekaan diadakan sebagai wujud cinta, penghormatan, dan pemuliaan terhadap Rasulullah SAW.

“Namun, mencintai, menghormati, dan memuliakan beliau SAW tidak cukup hanya dengan seremoni. Melainkan harus melalui tindakan, pemikiran, dan kecerdasan, salah satunya dengan merawat kebhinnekaan,” jelas KH Abu.
Merawat Keberagaman di Indonesia
Lebih lanjut, KH Abu menegaskan bahwa Allah SWT menciptakan manusia beragam agar kita bisa saling menghargai dan menghormati satu sama lain, bukan untuk saling berbangga atau menghina yang berbeda. Hal ini sejalan dengan ajaran Rasulullah SAW yang menekankan pentingnya kerukunan dan persatuan di tengah keberagaman.

Kolaborasi BPMI dan Pihak Eksternal
Acara ini merupakan hasil kerjasama antara BPMI dan Le Minerale, yang turut mendukung upaya memakmurkan Masjid Istiqlal. Kolaborasi ini menunjukkan komitmen BPMI dalam merawat keberagaman melalui acara keagamaan nasional yang diselenggarakan di Masjid Negara ini.