SinarHarapan.id-Upaya pemerintah memajukan sektor pangan nasional salah satunya dilakukan melalui penguatan kompetensi dan peran BUMN yang bergerak di sektor Pangan.

Langkah tersebut semakin serius dijalankan dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 118 Tahun 2021, tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara RI ke dalam modal saham PT RNI (Persero) yang selanjutnya menjadi landasan bagi terbentuknya Holding BUMN Pangan pada 7 Januari 2022.

Holding BUMN Pangan yang kemudian eksis dengan nama ID FOOD itu dibentuk untuk memenuhi sejumlah sasaran strategis bagi pembenahan sektor pangan nasional.

Direktur Utama ID FOOD Frans Marganda Tambunan dalam siaran pers yang diterima Selasa (9/1/2024) mengatakan, pembentukan Holding BUMN Pangan bertujuan untuk menjaga ketahanan pangan dari sisi ketersediaan, mutu, keterjangkauan, dan kesinambungan.

“Selain itu, juga untuk mewujudkan inklusifitas dan kesejahteraan petani, peternak, nelayan, serta pelaku UMKM. Dari aspek komersial, ID FOOD juga disiapkan untuk menjadi perusahaan pangan nasional yang berdaya saing global,” ujar Frans.

Pasca 2 tahun pembentukannya, Frans mengatakan, ID FOOD telah mencatatkan sejumlah kontribusi dalam mendukung ketahanan pangan. Selain itu, aspek fundamental bisnis juga perlahan semakin menunjukkan perbaikan.

“Setelah dua tahun terbentuk, kami secara bertahap terus berbenah untuk mewujudkan satu per satu target dan tujuan dari pembentukan Holding Pangan sebagai mana yang diamanatkan Pemerintah,” tambahnya.

Frans kemudian menjelaskan, dalam aspek penguatan nilai ekonomi dan sosial, dalam 2 tahun ini ID FOOD telah menjalankan sejumlah penugasan pemerintah. Di antaranya, menyalurkan 1,4 juta bantuan pangan penanganan stunting berupa telur dan daging ayam bagi Keluarga Risiko Stunting (KRS) di 7 provinsi. Sampai Desember 2023 penyaluran telah dilakukan sebanyak 2 tahap dan tengah dilakukan persiapan untuk tahap ke-3.

Selain itu, menurutnya, ID FOOD juga terus konsisten berkontribusi menjaga stabilitas stok gula konsumsi dengan memproduksi 262 ribu ton gula untuk penuhi kebutuhan dalam negeri. “Selain gula, kita juga sampai saat ini terus aktif menjaga stabilitas pasokan dan harga minyak goreng dengan total pendistribusian 68 juta liter minyak goreng ke seluruh Indonesia,” tambahnya.

Menurut Frans, penguatan sisi produksi dan distribusi yang telah dilakukan ID FOOD juga dibarengi dengan langkah-langkah penguatan kolaborasi bersama mitra petani, peternak, nelayan, dan UMKM. ID FOOD telah secara aktif melakukan pembinaan 27 ribu petani (tebu, beras, garam), 65 peternak, 820 nelayan, dan 10.000 UMKM yang tersebar secara nasional.

“Kolaborasi bersama mitra petani, peternak, nelayan, dan UMKM menjadi salah satu prioritas. Selain untuk memenuhi tujuan pembentukan Holding pangan, yaitu mewujudkan inklusifitas dan meningkatkan kesejahteraan petani, peternak, nelayan, dan UMKM, hal ini juga penting untuk menjaga sustainabilitas perseroan,” jelasnya.

Lebih lanjut, Frans mengatakan, selain kontribusi pada nilai ekonomi dan sosial, perseroan juga melakukan pembenahan internal yang berkaitan dengan fundamental bisnis. Seperti inovasi model bisnis yang berdampak pada kenaikan 6,6 persen luas areal tanam tebu dan kenaikan rendemen gula 10,7 persen. Pendapatan bisnis pelabuhan perikanan yang dikelola salah satu entitas bisnis ID FOOD juga mengalami growth sebesar 16 persen sejak dilakukan pembentukan Holding BUMN Pangan pada 2022.

Di sisi keuangan, Frans menuturkan, saat ini perseroan sedang menjalankan program transformasi EBITDA. “Dampaknya telah dapat dirasakan, performa perseroan terus tumbuh dengan 112% kenaikan EBITDA dan 228 persen Kenaikan Operating Profit,” tuturnya.

Perbaikan struktur keuangan dan cost leadership menjadi program lain yang juga terus digenjot. Ia mengatakan, saat ini tercatat terjadi penurunan DER sebesar 23 persen sehingga menjadikan postur keuangan perseroan lebih sehat.

“Pengelolaan keuangan yang efisien berfokus pada meningkatkan gross margin, dengan mengedepankan pengendalian biaya-biaya, hal ini berdampak pada pertumbuhan Net Profit Margin sebesar 2,3 persen,” terangnya.

Pengelolaan teknologi dan sumber daya manusia juga menjadi menjadi aspek yang tidak luput dari pembenahan. Menurut Frans, pengembangan teknologi dan talenta menjadi dua lokomotif utama penggerak transformasi di lingkup ID FOOD Group.

Transformasi digital di ID FOOD, tambahnya, dapat dirasakan dengan terlaksananya 100 persen Integrasi (Enterprise Resource Planning) ERP entitas bisnis ID FOOD, serta diperolehnya sertifikasi Sistem Manajemen Keamanan Informasi (SMKI) ISO 27001 sebagai upaya perseroan menjaga keamanan dan kerahasian data pelanggan.

Terkait pengembangan talenta, Frans memastikan program pelatihan karyawan berjalan secara konsisten dan terintegrasi dalam sistem penilaian dan evaluasi yang berbasis digital.

“Salah satu yang kita tekankan dalam pengelolaan SDM adalah peningkatan talenta muda. Saat ini, rasio top talent muda dalam nominated talent sebesar 36,88 persen dan rasio perempuan dalam nominated talent sebesar 19,5 persen. Ini menunjukkan secara bertahap ID FOOD terus menyiapkan regenerasi yang baik dan kesetaraan dalam berkarir,” ungkapnya.

Sementara itu, Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman saat hadir pada Peringatan 2 Tahun ID FOOD mengatakan, Kementerian pertanian dan Holding BUMN Pangan harus saling berkolaborasi untuk bisa mewujudkan swasembada pangan.

“Kita harus kolaborasi yang strategis, seperti padi dan jagung supaya tidak impor lagi. Kita fokus dua itu dulu. Kita pernah swasembada 2017 (untuk komoditas) padi, 2019, dan 2020, tiga kali swasembada dan itu atas komando Bapak Presiden,” ujar Amran.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno melakukan pertemuan dengan Chairman Ayana Holding, Abdullah Lahej, di Dubai dan menawarkan peluang investasi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia dalam upaya mendorong kebangkitan ekonomi dan terbukanya lapangan kerja masyarakat.

Abdullah Lahej dan perusahaan miliknya diketahui adalah pihak yang membangun banyak landmark ikonik di Dubai seperti Downtown Dubai, Dubai Marina, Business Bay dan Arabian Ranches.

“Kami mengajak Ayana Holding untuk berinvestasi di Indonesia, sekaligus memberikan pelajaran kepada kami untuk membangun KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) dan sejumlah destinasi pariwisata di Tanah Air,” ujar Menparekraf Sandiaga, dalam keterangan tertulis yang diterima InfoPublik, Selasa (9/1/2024).

Menparekraf Sandiaga juga mengajak Abdullah Lahej untuk berkunjung ke Jembrana, Bali. Jembrana menjadi salah satu tujuan destinasi wisata yang kini tengah dikembangkan menjadi pusat ekonomi baru di Pulau Dewata.

“Jadi apa yang bisa kami bantu untuk fasilitasi berinvestasi di Indonesia? Kami sangat terbuka,” ujar Menparekraf Sandiaga.

Chairman Ayana Holding dan Chairman Trademark Group of Companies UAE itu mengaku antusias untuk segera berkunjung ke Bali. “Kami menyambut baik tawaran ini, kebetulan dalam waktu dekat kami berencana ke Australia, kami akan datang melihat indahnya negara anda,” ungkap Abdullah Lahej.