SinarHarapan.id – Sebanyak 10.000 peserta perkemahan karya pemuda Gereja Masehi Injil Minahasa (GMIM) mengikuti talkshow Literasi Digital yang diselenggarakan leh Kemenkominfo bersama Siberkreasi dan GMIM.
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pemahaman yang kuat tentang penggunaan teknologi digital.
“Kita perlu belajar dan mengetahui literasi digital untuk memiliki kemampuan dalam memanfaatkan teknologi digital. Kita juga perlu paham mengenai 4 pilar literasi digital. Hal yang akan saya sampaikan di sini adalah soal digital skills, khususnya kemampuan untuk berkomunikasi di sosial media,” ujar Content Creator sekaligus Founder Dampak Kreatif Soni Mongan saat menjadi narasumber pada acara yang terselenggara di Desa Lolah, Kecamatan Tombariri Timur Tanawangko, Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara, baru-baru ini.
Soni menambahkan bahwa, untuk menjadi content creator, dibutuhkan kemampuan dalam dunia digital berupa public speaking karena hal tersebut berpengaruh terhadap bagaimana pesan akan tersampaikan kepada audience. Selain itu, public speaking berhubungan dengan kemampuan dalam menuturkan cerita atau akrab disebut story telling yang wajib dikuasai untuk menjadi content creator.
“Saat kita bikin konten di sosial media, kita menjadi seorang story teller yang menceritakan dan mempromosikan sesuatu. Story teller harus menyampaikan materi dengan baik dan benar. Selain itu, juga harus dengan cara yang menarik,” tambah Soni.
Soni juga memberikan tips untuk memulai membuat konten yang baik. Salah satunya dengan meningkatkan kemampuan berkomunikasi. Terlebih lagi para peserta adalah jemaat Gereja yang sebagian menjadi Worship Leader (WL). Kemampuan berkomunikasi dan kepekaan terhadap situasi pada saat pelaksanaan ibadah menjadi hal yang penting. (rht)