SinarHarapan.id-PT. Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), distributor resmi kendaraan Mitsubishi Fuso, mengungkapkan keseriusannya terhadap lokalisasi produk. Hal tersebut dibuktikan sejak adanya kendaraan Euro 2 yang telah memiliki kandungan lokal.
Sejak Euro 2 lokalisasi terus kita tambah hingga ke produk Euro 4 saat ini, ungkap Duljatmono, Marketing Director PT KTB dalam media gathering bersama Media, Di booth KTB FUSO, GIIAS 2022.(16/8/2022)
Duljatmono menambahkan, untuk kelas canter sudah 30 persen lebih dan bertambah hingga 40 persen dan dikembangkan terus secara bertahap, itu komitmen kami.
Di kelas MDT, Fighter kami juga sama. saat ini lokalisasi atau local content sudah mendekati 25 persen dan ini jadi keinginan kami untuk memperkuat local content nya supaya bisa berkontribusi kuat pada industri dalam negeri, imbuh Duljatmono.
Kesiapan Kendaraan Elektrifikasi KTB
Seperti yang kalian lihat, kami bawa eCanter di pameran ini. Dan saya informasikan juga bahwa Mitsubishi Fuso Truck and Bus Corporation (MFTBC), yang berpusat di Jepang, sudah melakukan inisiasi produksi massal truk listrik di Jepang sejak 2017. Ini artinya MFTBC sudah punya pengalaman yang panjang mengenai truk listrik, jelas Nobukazu Tanaka, President Director PT. KTB.
Saat ini kami sedang mempelajari pasar dengan POC yang ada di Bali. Kami mencari kebutuhan masyarakat dan bagaimana potensi truk listrik kami bisa diterima di masyarakat nantinya. Kami berupaya memahami kebutuhan masyarakat, dan juga bagaimana produk ini sesuai dengan kebutuhan masyarakat, tegas Nobukazu.
Jika memang sudah ada jawabannya kami akan segera ke level selanjutnya, imbuh Nobukazu Tanaka lagi.
MFTBC memandang Indonesia sebagai potensi pasar penting bagi truk listrik ECanter di masa depan.
Penjualan di Tahun 2022
Duljatmono memaparkan, kita bersyukur di semester 1 dapat tumbuh 5,03 dan kita bersyukur pertumbuhan ini mendorong ekonomi dan mendorong demand.
Bicara semester satu itu artinya sampai Juni 2022, demand pertumbuhan niaga mencapai 25 persen ini patut disyukuri karena pertumbuhannya cukup tinggi. Peluang itu juga mendorong kami untuk mendominasi market hingga Juli dengan share sampai 42 persen, kita dapat keuntungan, jelas Duljatmono.
Sampai Juli kita mengalami gowth secara volume 26 persen, dan saya bilang tadi kita masih di posisi market leader, jadi 42 persen ini jadi kekuatan atau spirit bagi kita di semester kedua untuk melakukan lebih, untuk mendapatkan peluang lebih baik lagi, imbuhnya.