SinarHarapan.id-Sebanyak 303 wisudawan/wisudawati Universitas Ibnu Chaldun Jakarta siap melanjutkan karyanya di dunia kerja.
Sarjana dan pascasarjana ini merupakan tahun akademik, terdiri dari 279 sarjana dari Fakultas Komunikasi, Ilmu Hukum, Ilmu sosial dan Politik, Ekonomi, Agama Islam, dan Pertanian, serta 24 siswa program pascasarjana Magister Ilmu Hukum.
Dalam kesempatan tersebut hadir Ketua MPR RI Bambang Soesatyo. Dalam orasi ilmiahnya, Bambang menyoroti masih tingginya angka disvaritas masyarakat dalam mengakses pendidikan tinggi.
“Pada kelompok masyarakat dengan tingkat pengeluaran rendah akses ke perguruan tinggi hanya 17,5 persen, sedangkan pada kelompok masyarakat tingkat pengeluaran tinggi, akses ke perguruan tinggi hanya mencapai 52,65 persen,” ujarnya.
Selain akses internet yang masih belum memadai, keterbatasan kuota perguruan tinggi yang tidak sebanding dengan lulusan SMA juga jadi permasalahn tersendiri. Lulusan SMA setiap tahun mencapai 3,7 juta pelajar. Dari angka itu hanya sekitar 1,8 juta yang bisa melanjutkan kuliah.
“Selain itu masih redahnya tingkat kelulusan perguruan tinggi yang hanya mencapai 19 persen. Ini menjadikan tingkat kualitas pendidikan tinggi di Indonesia belum beranjak dari posisi 67 dunia,” ujarnya.
Kepala LLDikti Wilayah III Prof.Dr. Toni Toharudin, S.Si,M.Sx yang diwakili oleh Ketua Kelompok Kerja, Hukum, Kepegawian dan Tatalaksana LLDikti, Taufan S. Pranggono,S.Kom, MSi dalam sambutannya, mengatakan Kalian harus menjadi agen perubahan dalam masyarakat dan membawa kebaikan bagi seluruh orang,” ujarnya.
Prof Toni juga berpesan bahwa tantangan lulusan sarjana saat ini sangat berat. Menurutnya, lulusan perguruan tinggi menyumbang sekitar 10 persen angka pengangguran dari jumlah total pengangguran terbuka pada tahun 2022 sebesar 9 juta.
“Salah satu penyebabnya adanya ketidakseusian antara keterampilan yang dimiliki dengan kebutuhan pasar kerja,”ungkapnya.
Senada dengan Kepala LLDikti Wilayah III, Koordinator Kopertais Wilayah I, Prof. Asep Saepudin Jahar, M.A, Ph.D, dalam sambutanya mengatakan bahwa UIC harus dapat memastikan siswanya mendapatkan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja.
“Dalam kurikulum harus ada magang, kerja praktek yang akan dapat meningkatkan kompetensi mahasiswa sehingga dapat menjawab kebutuhan pasar,” ujarnya.
Dia juga berpesan agar UIC dapat mengembakan ciri khas universitas agar memiliki keunggulan tersendiri serta meningkatkan kolaborasi dengan berbagai pihak.
Rektor Universitas Ibnu Chaldun, Dr. Rahmah Marsinah, S.H., M.M., M.H, mengungkapkan, civitas akademika Universitas Ibnu Chaldun menyampaikan rasa syukur dan ucapan terima kasih kepada semua pihak, karenanya di tahun 2023 Universitas Ibnu Chaldun memperoleh pencapaian yang membahagiakan.
Diantaranya, prestasi mahasiswa di bidang non akademik sebanyak 5 orang di tingkat Nasional dan Internasional; Lolosnya Pemantauan dan Evaluasi Peringkat Akreditasi oleh BAN-PT bagi beberapa Program Studi.
Kemudian, Pelaporan Pangkalan Data Pendidikan Tinggi terlapor 100 persen berturut-turut;dan Perolehan Akreditasi Institusi dengan peringkat BAIK, serta Perolehan Akreditasi Peringkat BAIK Program Pendidikan Magister Program Studi Hukum, sehingga wisuda saat ini adalah wisuda perdana untuk Program Magister.
“Pencapaian tersebut kita jadikan spirit untuk terus mengelola perguruan tinggi yang fokus kepada Tri Dharma-nya, yaitu pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Pengajaran yang baik akan melahirkan inovasi-inovasi dan karya ilmiah berkualitas. Inovasi dan karya ilmiah berkualitas yang dihilirisasi akan menjadi sumbangan Perguruan Tinggi kepada masyarakat sebagai bagian dari pengabdiannya,” ujar Rahmah.
Sementara Ketua Yayasan Pembina Pendidikan Ibnu Chaldun (YPPIC) Dr. H. Edy Haryanto, S.H., M.H, dalam sambutanya mengingatkan, “ilmu dan pengetahuan yang sudah didapatkan di Universitas Ibnu Chaldun ini akan dilanjutkan dalam membantu dan menyelesaikan permasalahan yang ada di masyarakat, serta mampu menghadapi berbagai tantangan yang semakin kompleks dimasa mendatang,” ujarnya.
Dr Edy Haryanto menambahkan, dalam menghadapi tantangan persaingan kerja para wisudawan diharapkan tidak hanya mengandalkan ijazah belaka tetapi kompetensi dari perolehan ijaah tersebut harus terus dikembangkan melalui peningkatan kemampuan dan keterampilan diri secara kreatif dan inovatif sebagai tuntutan kebutuhan dunia kerja.
“Apalagi selama di kampus tercinta, anda dibekali dengan kearifan lokal berupa pendidikan keadaban yang memusatkan pada nilai-nilai keislaman, budi pekerti yang luhur untuk menjadi insan sarjana yang unggul IPTEK, kreatif, inovatif, kompetitif dan tentunya dilandasi dengan kekokohan IMTAQ”, pungkasnya.