SinarHarapan.id – Dalam rangka memperkuat hubungan ekonomi antara Indonesia dan Kuba, Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, melalui Komite Amerika Tengah, Kuba, dan CARICOM, mengadakan pertemuan dengan mitra-mitra bisnis di Havana pada 16 September 2024.
Kunjungan ini merupakan bagian dari business roadshow di kawasan Amerika Latin dan Karibia, yang bertujuan untuk meningkatkan ekspor Indonesia ke wilayah tersebut, khususnya Kuba.
Perdagangan antara Indonesia dan Kuba sendiri mengalami pertumbuhan yang signifikan, meningkat dari USD 4,0 juta pada 2022 menjadi USD 9,4 juta pada 2023, atau naik sebesar 135%.
Ekspor Indonesia ke Kuba juga melonjak dari USD 3,0 juta menjadi USD 8,2 juta, dengan komoditas utama seperti sabun, deterjen, dan barang tekstil.
Di sisi lain, impor dari Kuba ke Indonesia tumbuh dari USD 1,0 juta menjadi USD 1,2 juta, didominasi oleh produk farmasi dan tembakau. Neraca perdagangan Indonesia tetap positif, meningkat dari USD 2,0 juta pada 2022 menjadi USD 7,0 juta pada 2023.
Duta Besar RI untuk Kuba, Nana Yuliana, bersama delegasi KADIN Indonesia yang dipimpin oleh Prasetyo Singgih, melakukan serangkaian pertemuan dengan Kamar Dagang Kuba, pengusaha Kuba, serta perwakilan Kementerian Perdagangan Luar Negeri dan Investasi Asing Kuba (MINCEX).
Salah satu agenda utama kunjungan ini adalah penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara KADIN Indonesia dan Kamar Dagang Kuba pada 16 September 2024, yang berlangsung di Hotel Nacional, Havana.
Penandatangan MoU tersebut diwakili oleh Prasetyo Singgih selaku Ketua Komite KADIN untuk Amerika Tengah, Kuba, dan CARICOM, dan Tania Aguiar Fernández, Wakil Presiden Kamar Dagang Kuba.
Penandatanganan ini juga disaksikan oleh Luisa M. Izquierdo, dari departemen hubungan internasional dan kebijakan perdagangan Kamar Dagang Kuba.
Kesepakatan ini membuka peluang kerja sama di berbagai sektor strategis seperti pertanian, industri makanan, perikanan, bioteknologi, farmasi, energi, dan pariwisata.
Duta Besar RI, Nana Yuliana, menyatakan bahwa penandatanganan MoU ini adalah tonggak penting dalam mempererat hubungan perdagangan antara Indonesia dan Kuba.
“Kerja sama ini akan menjadi jembatan untuk mendorong kolaborasi yang saling menguntungkan di berbagai sektor, serta membuka pintu bagi peluang bisnis baru,” kata Yuliana.
Dalam rangkaian kegiatan tersebut, juga diadakan pertemuan business-to-business (B2B) antara pengusaha Indonesia dan Kuba, yang dihadiri oleh lebih dari 20 perusahaan dari berbagai sektor, termasuk industri ringan, konsultasi, perhotelan, makanan, transportasi, kebersihan, energi, pertanian, dan furnitur.
Pertemuan ini diawali dengan penyampaian sambutan masing-masing oleh Duta Besar RI Nana Yuliana, Prasetyo Singgih, dan Tania Aguiar Fernández.
Selain itu, delegasi Indonesia juga bertemu dengan para pejabat MINCEX untuk membahas isu-isu terkait logistik, tarif bea cukai, dan regulasi ekspor, guna memperkuat pemahaman tentang peluang bisnis di Kuba.
KBRI Havana berkomitmen untuk terus mendukung inisiatif ini dan memastikan kemitraan ekonomi antara Indonesia dan Kuba dapat memberikan manfaat nyata bagi kedua negara. (nat)