NasionalNetwork

Tokoh-Tokoh Ormas Diprediksi Isi Jajaran Kabinet Prabowo-Gibran

×

Tokoh-Tokoh Ormas Diprediksi Isi Jajaran Kabinet Prabowo-Gibran

Sebarkan artikel ini

SinarHarapan.id –  Menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada 20 Oktober 2024, sejumlah nama calon menteri mulai mengemuka. Kabinet baru ini diperkirakan akan diisi tidak hanya oleh politisi dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), tetapi juga oleh tokoh-tokoh dari organisasi massa (ormas) yang diharapkan dapat mewakili berbagai lapisan masyarakat.

Pengamat politik dari Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin, menjelaskan bahwa Prabowo kemungkinan akan memilih figur-figur dari luar partai pendukung, termasuk tokoh dari Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah. “Unsur ormas pasti ada dalam pemerintahan baru. Terutama NU dan Muhammadiyah, yang memiliki jaringan luas dan pengaruh signifikan dalam masyarakat,” kata Ujang

Dari kalangan NU, beberapa nama yang digadang-gadang potensial adalah Gus Ipul atau Saefullah Yusuf, yang saat ini menjabat sebagai Menteri Sosial dalam kabinet Presiden Joko Widodo setelah menggantikan Tri Rismaharini. Selain itu, Sekretaris Jenderal PBNU, yang sudah dikenal memiliki peran signifikan dalam urusan sosial, juga masuk dalam bursa kandidat.

Sementara dari Muhammadiyah, nama Abdul Mu’ti, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, juga mencuat sebagai calon kuat. Menurut Ujang, nama Abdul Mu’ti dinilai mewakili Muhammadiyah dengan baik dan bisa mengisi peran strategis di kementerian terkait pendidikan atau keagamaan.

Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, menambahkan harapannya agar Prabowo dapat mempertimbangkan kader Muhammadiyah untuk jabatan Menteri Pendidikan. Ketua PP Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir, menyatakan bahwa kabinet Prabowo-Gibran perlu mencerminkan keberagaman untuk memastikan semua golongan masyarakat terwakili.

Penyusunan kabinet ini dinilai akan menentukan arah politik pemerintahan Prabowo-Gibran. Tokoh-tokoh ormas seperti NU dan Muhammadiyah, dengan pengaruhnya yang luas, diharapkan dapat memberi kontribusi signifikan dalam kebijakan-kebijakan pemerintahan mendatang. (rht)