SinarHarapan.id-Acara Forum Diskusi Pemangku Kepentingan pertama IPMG digelar dengan dihadiri lebih dari 200 peserta dari berbagai sektor.
Manifesto IPMG menjadi peta jalan strategis untuk mempercepat akses terhadap obat dan vaksin inovatif di Indonesia.
Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, menekankan pentingnya akses layanan kesehatan berkualitas dan terjangkau bagi masyarakat.
Ia mendukung percepatan registrasi obat dan vaksin inovatif untuk memperbaiki layanan kesehatan nasional.
Kepala BPOM, Taruna Ikrar, menyatakan komitmen mempersingkat proses registrasi produk menjadi hanya 90 hari kerja.
Kolaborasi dengan 53 universitas mendukung riset dan pengembangan produk kesehatan di level industri.
BPOM juga menargetkan pengakuan regulator level 4 dari WHO pada 2025 untuk memperkuat perlindungan kesehatan masyarakat.
Ketua IPMG, Dr. Ait-Allah Mejri, memaparkan lima pilar manifesto, termasuk percepatan HTA dan peningkatan regulasi BPOM.
Kementerian Kesehatan mendukung pembentukan Satuan Tugas Nasional untuk mempercepat akses obat dan vaksin inovatif.
IPMG menekankan kolaborasi lintas sektor untuk menciptakan sistem kesehatan yang transparan dan berkelanjutan.
Langkah ini diharapkan meningkatkan daya saing Indonesia di Asia-Pasifik dan mendukung Indonesia Emas 2045.