SinarHarapan.id-Pemuda Muhammadiyah menegaskan komitmen mereka terhadap pemberantasan korupsi melalui berbagai langkah konkret dan partisipasi aktif.
Sebagai organisasi sosial dan moral, mereka sering mengadakan diskusi, seminar, dan kampanye untuk menanamkan nilai antikorupsi.
Pemuda Muhammadiyah juga memberikan masukan kepada pemerintah agar kebijakan antikorupsi bisa berlaku efektif dan transparan.
Upaya tersebut menunjukkan komitmen organisasi ini dalam menjaga integritas bangsa dan membangun masyarakat yang jujur.
Korupsi menjadi ancaman besar bagi pembangunan bangsa karena merugikan ekonomi, menciptakan ketidakadilan, dan melemahkan kepercayaan masyarakat.
Pemuda Muhammadiyah menyadari bahwa korupsi menghambat kesejahteraan rakyat dan merusak moralitas sosial.
Dengan mendorong budaya antikorupsi, organisasi ini mendukung pertumbuhan ekonomi yang sehat dan sistem hukum yang adil.
Mereka juga menanamkan nilai integritas melalui pelatihan kader untuk membangun generasi muda yang peduli terhadap pemberantasan korupsi.
Langkah hukum melawan korupsi harus dibarengi dengan perubahan pola pikir di masyarakat, kata Pemuda Muhammadiyah.
Mereka berupaya membangun masa depan Indonesia yang bebas korupsi melalui budaya jujur dan tanggung jawab.
Kasus Harun Masiku mendapat perhatian khusus dari Pemuda Muhammadiyah karena menyangkut supremasi hukum dan keadilan.
Sekjen Pemuda Muhammadiyah, Najih Prastiyo, mendesak KPK segera menangkap Harun Masiku untuk menegakkan hukum tanpa pandang bulu.
Najih menduga ada pihak yang menghalangi proses hukum dan meminta mereka ditindak sesuai Pasal 221 KUHP.
Menurut Najih, keberadaan Hasto di PDI-P tidak produktif dan mengancam stabilitas partai dengan membuat kegaduhan.
