SinarHarapan.id-ProSTEM memperkenalkan terapi regeneratif sel punca di Indonesia.
Sejak 2010, ProSTEM terus memperluas pengobatan seluler untuk penyakit degeneratif.
Perusahaan menghadirkan solusi inovatif bagi pasien kronis secara berkelanjutan. ACT-Plab seluas 3.046 m² mendukung produksi terapi bersertifikasi global.
Fasilitas ini memenuhi standar cGMP, CPOB, ISO, AABB, dan FACT-NetCord. ProSTEM memproses sel punca dari darah tepi, tali pusat, serta sumsum tulang.
Kualitas unggul menjadikan ProSTEM mitra strategis pengembangan terapi masa depan. Selain terapi, ProSTEM aktif meneliti dan mengedukasi masyarakat tentang sel punca.
Tren global memperkuat posisi ProSTEM dalam pengobatan personal dan presisi.
Tahun 2024, ProSTEM mencatatkan lonjakan pendapatan hingga 46%.
Pada 30 Juni 2025, Prodia resmi membeli 30% saham ProSTEM. Prodia mengucurkan Rp33 miliar untuk 69.512 saham dari Prodia Utama.
Langkah ini memperkuat ekspansi Prodia ke sektor bioteknologi berbasis inovasi. Prodia memperluas layanan kesehatan berbasis teknologi modern.
Akuisisi ini sejalan dengan visi pengobatan personal dan diagnostik presisi. Kolaborasi ini menandai awal integrasi terapi regeneratif di klinik Prodia.
Dewi Muliaty menyebut aksi ini sebagai bentuk komitmen pada sains berkelanjutan. Kemitraan ini membuka ekspansi layanan terapi canggih di Indonesia.(14/7)
Prodia siap menjawab kebutuhan medis melalui solusi berbasis sel. Dengan 16 RS, 12 laboratorium, dan 4 bank sel, peluang sinergi kian besar.
Prodia menargetkan dampak jangka menengah dan panjang dari investasi ini.
Mulai 2026, laba dari ProSTEM berproyeksi sebesar Rp2,3 miliar.
Laba tersebut kira-kira melonjak hingga Rp10,6 miliar pada 2030. Transaksi ini menambah nilai aset Rp1,4 miliar di tahun pertama.
Nilai aset berproyeksi mencapai Rp30,6 miliar pada 2030. Ekuitas Prodia turut naik dari Rp1,4 miliar ke Rp10,6 miliar.
Liana Kuswandi menilai performa ProSTEM solid dan kompetitif. Pelanggan ProSTEM tumbuh berkat teknologi dan layanan unggul.
Prodia meningkatkan nilai pemegang saham lewat aksi strategis ini. Perusahaan memperluas cakupan terapi degeneratif dan autoimun.
Setelah akuisisi, keduanya menyusun strategi jangka panjang bersama. Distribusi produk sel punca terjadi melalui sistem konsinyasi.
Mereka mengembangkan biomarker dan terapi presisi lewat riset bersama. Webinar dan kongres ilmiah dijalankan sebagai edukasi publik.
Aliansi ini menargetkan ekspansi regional ke Asia Tenggara. ProSTEM terproyeksikan menjadi pusat terapi regeneratif di kawasan.
Prodia menyediakan terapi sel punca dan sekretom di seluruh jaringannya. Beberapa PHC dan klinik khusus mulai mengimplementasikan terapi secara bertahap.
Prodia dan ProSTEM mengembangkan biomarker serta uji genetik untuk terapi presisi. Data diagnostik Prodia terproyeksikan untuk validasi dan riset regeneratif lanjutan.
Mereka membidik Asia Tenggara sebagai pusat layanan terapi regeneratif.
Aliansi strategis dibentuk untuk memperluas jangkauan global dari Indonesia.