Nasional

CIA Fest Dorong Literasi Anak Secara Holistik dan Perkenalkan Budaya Kalimantan

×

CIA Fest Dorong Literasi Anak Secara Holistik dan Perkenalkan Budaya Kalimantan

Sebarkan artikel ini

SinarHarapan.id-CIA Fest 2025 kembali berlangsung dan sebagai festival literasi anak terbesar di Indonesia.

Tahun ini, acara akan berlangsung pada 3–5 Oktober 2025 di Taman Lapangan Banteng, Jakarta Pusat.

Sebagai langkah strategis, CIA Fest 2025 usung tema “Suara Anak untuk Alam”. Tema ini hadirkan ruang ekspresi anak sekaligus memperkuat kesadaran terhadap isu lingkungan hidup.

Sejalan dengan agenda menuju Generasi Emas 2045, CIA Fest dorong literasi anak secara holistik dan berkelanjutan. Menariknya, tahun ini CIA Fest mengangkat wilayah Kalimantan sebagai sorotan utama.

Pemilihan Kalimantan menjadi dasar kerja sama Majalah CIA dan Pemprov Kalimantan Selatan. Kegiatan ini hadirkan suasana santai dan reflektif bersama keluarga dan komunitas.

Irisandy Winata Nasution menegaskan pentingnya memperkenalkan budaya Kalimantan melalui literasi anak.  Ia menyebut kerja sama dengan CIA sebagai langkah memperluas kontribusi literasi daerah.

Majalah CIA konsisten hadir selama 15 tahun di tengah anak Indonesia. Media ini telah menjangkau lebih dari 10 juta pembaca anak di seluruh Indonesia.

CIA digunakan di banyak sekolah sebagai bahan ajar dan penguatan budaya baca. Majalah CIA menginisiasi gerakan Hak Baca Anak (HBA) demi penuhi hak akses bacaan anak.

Melalui Yayasan Cahaya Astra Literatus, CIA gagas gerakan Buku Untuk Semua (BUS).  BUS menyasar anak-anak marjinal dan wilayah 3T agar bisa menikmati bacaan berkualitas.

Bazaar Buku Rakyat (BBR) hadirkan ribuan buku murah namun berkualitas tinggi. BBR didukung Taka Library sebagai bagian dari gerakan literasi inklusif.

Festival Gambar 1.000 Anak PAUD ajak anak mengekspresikan ide lewat visual. Hasil karya anak-anak akan dibukukan oleh Majalah CIA sebagai bahan ajar PAUD.

Program 200 Menit Tanpa Gawai libatkan 1.000 anak dan orang tua. Mereka ikuti kegiatan literasi, seni, dan hiburan bebas gawai selama lebih dari tiga jam.

Rekor ini terdaftar kedalam MURI sebagai bentuk edukasi publik. MAINLYMPIC menjadi puncak permainan tradisional antar sekolah dasar di CIA Fest.

Kegiatan ini jadi akhir dari perjalanan literasi di 50 sekolah selama 2025. Hari Untuk Guru digelar Sabtu, 4 Oktober 2025, sebagai bentuk apresiasi.

Sebanyak 1.000 guru ikut jalan santai sebagai simbol penghormatan peran mereka. CIA Fest juga hadirkan 14 lomba literasi, seni, dan budaya untuk anak-anak.

Beragam sekolah, yayasan, dan media turut menampilkan karya mereka di CIA Fest. Forum TBM Jakarta jadi mitra strategis dalam pelaksanaan Jambore Taman Bacaan Masyarakat.

Jambore ini sediakan ruang aksi literasi bagi relawan, pengelola, dan anak-anak binaan TBM. Peran TBM krusial dalam memenuhi hak literasi anak, terutama dari kelompok termarginalkan.

Yudi Hartanto menyebut kolaborasi ini perkuat ekosistem literasi inklusif di Ibu Kota. Ia menilai sinergi ini jadi komitmen nyata bagi masa depan literasi anak Indonesia.

Stefanie Agustin menegaskan hanya bangsa literat yang mampu mencapai masa depan sejahtera. Ia menyebut literasi sebagai kecakapan berpikir, bukan sekadar kemampuan baca tulis.

Stefanie mengajak masyarakat menyalakan literasi bersama Majalah CIA untuk Indonesia Hebat.