SinarHarapan.id – Di bawah langit pagi Banda Aceh yang cerah, ribuan langkah berpadu dalam irama yang sama. Lebih dari seribu peserta dari berbagai usia dan latar belakang berlari bersama di ajang Friendship Run UEA–Indonesia, Minggu (26/10/2025). Tak sekadar olahraga, acara ini menjadi simbol jembatan persahabatan antara dua bangsa yang semakin erat: Indonesia dan Uni Emirat Arab (UEA).
Dari garis start, suasana terasa hangat dan penuh semangat. Warga Banda Aceh berbaur dengan diplomat, perwakilan universitas, dan tokoh masyarakat, menandai momen ketika diplomasi keluar dari ruang rapat dan hadir di tengah masyarakat.
“Friendship Run merupakan bukti nyata dari kemitraan yang kuat dan terus berkembang antara UEA dan Indonesia,” ujar Matar Almansoori, Kepala Urusan ASEAN Kedutaan Besar Uni Emirat Arab, yang hadir mewakili Duta Besar UEA untuk Indonesia dan ASEAN, H.E. Abdulla Salem AlDhaheri. “Acara seperti ini mencerminkan semangat kolaborasi yang menjadi ciri khas hubungan bilateral kami,” tambahnya.
Diplomasi yang Berlari Bersama
Kegiatan ini digagas oleh Kedutaan Besar Uni Emirat Arab bersama Mubadala Energy—perusahaan energi asal Abu Dhabi yang memiliki operasi di Aceh—serta Mohamed Bin Zayed University for Humanities. Tujuannya sederhana namun bermakna: mempererat hubungan kedua negara melalui kegiatan positif yang melibatkan masyarakat luas.

Empat kategori lari—3K, 5K, 10K, dan 10K Masters—dibuka untuk berbagai kelompok usia. Dari anak-anak hingga pelari veteran, semua dapat ikut serta. Di antara mereka, tampak pula sosok yang dikenal publik: Susi Pudjiastuti, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, serta Tandhi Mwape, Kepala Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) di Jakarta.
“Friendship Run mencerminkan nilai-nilai yang menjadi pedoman kerja kami di Aceh: kemitraan, kesejahteraan bersama, dan penghormatan terhadap masyarakat,” kata Abdulla Bu Ali, Presiden Direktur Mubadala Energy Indonesia. Ia menambahkan, kehadiran Mubadala di Aceh bukan semata proyek energi, tetapi juga membangun hubungan jangka panjang yang berakar pada rasa saling menghormati.
Dari Gas ke Gairah Sosial
Selama ini Mubadala Energy dikenal melalui proyek pengembangan Lapangan Gas Tangkulo, salah satu inisiatif penting bagi ketahanan energi nasional. Namun, kegiatan seperti Friendship Run menunjukkan dimensi lain dari kehadiran perusahaan itu di Aceh—yakni kepedulian sosial dan keterlibatan komunitas.
“Di luar operasi energi, kami berkomitmen untuk membangun hubungan yang bermakna dengan masyarakat,” ujar Bu Ali. “Kami ingin menjadi mitra terpercaya dalam pembangunan berkelanjutan di wilayah ini.”
Persahabatan di Ujung Barat Nusantara
Banda Aceh, kota yang dahulu menjadi gerbang awal Islam di Nusantara, menjadi tempat yang sarat makna bagi acara ini. Hubungan UEA dan Indonesia sendiri kian menguat dalam berbagai bidang, dari investasi energi, pendidikan, hingga kemanusiaan.
Pertemuan lintas budaya ini ditutup dengan pertunjukan seni dan kegiatan komunitas, menghadirkan harmoni musik dan tari yang mencerminkan semangat persatuan dua bangsa.
Dari tawa anak-anak di garis finish hingga pelukan antarpeserta di akhir acara, pesan yang mengalir jelas: olahraga bisa melampaui batas negara dan bahasa.
“Bersama, kita membangun jembatan bukan hanya antara pemerintah dan bisnis, tetapi juga antara hati dan budaya,” ucap Matar Almansoori.
Friendship Run mungkin hanya berlangsung beberapa jam, tetapi jejaknya menancap lebih lama—jejak persahabatan yang berlari menuju masa depan yang lebih cerah bagi Indonesia dan Uni Emirat Arab.











