Network

Solidaritas yang Tak Putus, PIS Menyapa Aceh Tamiang

×

Solidaritas yang Tak Putus, PIS Menyapa Aceh Tamiang

Sebarkan artikel ini

PT Pertamina International Shipping (PIS) sebagai bagian dari Pertamina Group, terus menunjukkan komitmen dalam membantu masyarakat terdampak bencana banjir yang melanda wilayah provinsi Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat sejak 26 November 2025 lalu.

SinarHarapan.id – Banjir yang sejak akhir November 2025 melanda sejumlah wilayah di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat menyisakan dampak panjang bagi warga. Di tengah upaya pemulihan yang masih berlangsung, solidaritas terus mengalir dari berbagai pihak. Salah satunya datang dari PT Pertamina International Shipping (PIS).

Sebagai bagian dari Pertamina Group, PIS kembali hadir di tengah masyarakat terdampak. Kali ini, bantuan disalurkan untuk warga Kabupaten Aceh Tamiang. Penyaluran tersebut menjadi tahap keenam dari rangkaian bantuan kemanusiaan yang digulirkan PIS sejak bencana terjadi pada 26 November lalu.

Baca Juga: Pertamina Hadir di Tengah Warga Lumajang Usai Erupsi Semeru

Di Aceh Tamiang, relawan PIS turun langsung mendampingi distribusi bantuan. Kehadiran mereka turut disaksikan Komisaris Utama PIS Anwar Saadi, Komisaris PIS Michael Wattimena, Direktur Armada PIS Muhammad Irfan Zainul Fikri, serta Direktur Manajemen Bisnis dan Risiko PIS Eka Suhendra. Kehadiran jajaran pimpinan itu menegaskan bahwa bantuan bukan sekadar simbol empati, melainkan komitmen yang dijalankan bersama.

“Sejak awal, kami berupaya memastikan bantuan sampai tepat waktu. Armada kapal dan sumber daya logistik kami kerahkan agar masyarakat terdampak segera mendapatkan dukungan yang dibutuhkan,” ujar Pjs Corporate Secretary PIS, Vega Pita.

Bantuan yang disalurkan mencakup kebutuhan paling mendasar bagi warga yang terdampak banjir. Mulai dari bahan pangan, kebutuhan bayi, perlengkapan mandi, selimut, hingga perlengkapan kesehatan dan ibadah. Perlengkapan dapur dan kebutuhan pribadi turut melengkapi paket bantuan yang disesuaikan dengan kondisi di lapangan.

Distribusi bantuan dilakukan melalui berbagai jalur. Selain darat dan udara, PIS mengoptimalkan jalur laut dengan memanfaatkan armada kapal tanker milik perusahaan. Kapal MT Kasim dan MT Kamojang dikerahkan untuk mengangkut logistik menuju sejumlah titik seperti Sibolga, Belawan, Lhokseumawe, dan Pangkalan Susu. Jalur laut menjadi pelengkap penting agar bantuan dapat menjangkau wilayah terdampak secara lebih cepat dan merata.

Sejak awal bencana, PIS juga berkolaborasi dengan entitas Subholding Integrated Marine Logistics (SH IML), di antaranya PT Pertamina Trans Kontinental, PT Pertamina Energy Terminal, serta PT Pertamina Port and Logistics. Kolaborasi ini memungkinkan distribusi bantuan dilakukan secara bertahap dan terkoordinasi di Aceh, Sumatera Utara, hingga Sumatera Barat.

Tak hanya logistik, PIS juga memberangkatkan tim relawan untuk mengawal distribusi, berkoordinasi dengan pemerintah daerah, serta membantu memenuhi kebutuhan warga di lokasi terdampak. Kehadiran relawan menjadi penghubung penting antara bantuan yang dikirim dan masyarakat yang membutuhkan.

“Bagi kami, kehadiran PIS tidak berhenti pada satu kali penyaluran. Kami terus memantau kebutuhan masyarakat dan menyesuaikan bantuan agar proses pemulihan berjalan optimal,” kata Vega. Ia menegaskan bahwa armada dan relawan PIS akan terus bergerak selama masyarakat masih membutuhkan dukungan.

Dengan pendekatan yang berkelanjutan dan terintegrasi, PIS berupaya memastikan bantuan tidak hanya datang, tetapi juga benar-benar memberi dampak. Di Aceh Tamiang, solidaritas itu diwujudkan melalui kehadiran nyata—hingga warga dapat bangkit dan pulih kembali.