SinarHarapan.id-Proteksi Siber Global resmi meluncurkan Dwarapala Computer Security Incident Response Team (CSIRT). Anak perusahaan Spentera Group itu membentuk pasukan respons insiden ini untuk menjawab ancaman siber yang kian kompleks. Mereka menargetkan respons yang lebih cepat, presisi, dan terintegrasi bagi nasabah.
“Ini wujud komitmen kami menghadirkan standar tertinggi keamanan siber nasional,” tegas Thomas Gregory, Defensive Information Security Director Proteksi Siber Global. Ia menegaskan organisasi kini membutuhkan respons cepat didukung kapabilitas teknis kuat. Dwarapala CSIRT akan mendampingi klien dan pemerintah menjaga ruang digital Indonesia.
CSIRT baru ini mengemban mandat utama untuk deteksi dan respons cepat terhadap insiden siber. Tim ini juga akan melakukan analisis forensik digital guna mengidentifikasi akar masalah dan pola serangan. Mereka pun menyediakan threat intelligence untuk memberikan visibilitas ancaman lokal maupun global.
Layanan ini akan mendukung penuh portofolio konsultasi PSG lainnya seperti Security Operations Center (SOC) 24/7. Mereka juga mengampu risk assessment, penetration testing, dan simulasi serangan atau red teaming. Mandat ini memastikan organisasi dapat mengamankan aset digitalnya secara proaktif.
Dwarapala CSIRT ditopang oleh tim analis keamanan, incident responder, dan spesialis forensik digital. Personel ini terhubung langsung dengan SOC PSG yang beroperasi nonstop 24/7. Infrastruktur mereka juga dibekali sistem Security Information and Event Management (SIEM) untuk deteksi real-time.
CSIRT ini telah memiliki playbook insiden, prosedur respons standar, dan latihan tabletop exercise. Semua itu memastikan kesiapsiagaan tim dalam berbagai skenario ancaman. Sistem dokumentasi dan pelaporannya pun mengikuti standar internasional serta pedoman BSSN.
Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) telah memberikan sertifikasi resmi kepada Dwarapala CSIRT. Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Perekonomian BSSN, Drs. Slamet Aji Pamungkas, M.Eng., menyerahkan sertifikat tersebut kepada Thomas Gregory. Sertifikasi ini menegaskan CSIRT tersebut memenuhi standar nasional.
“Dengan sertifikasi ini, Dwarapala CSIRT menjadi elemen strategis membangun ekosistem keamanan siber Indonesia,” jelas Thomas. Ia menambahkan CSIRT ini mampu menghadapi ancaman yang semakin canggih, termasuk serangan berbasis kecerdasan buatan atau AI. Layanan ini sejalan dengan visi induk usahanya, Spentera Group.
Proteksi Siber Global berkomitmen menghadirkan layanan keamanan siber tingkat tinggi. Layanan tersebut diharapkan membantu sektor industri dan pemerintah menghadapi ancaman masa depan. Dengan dukungan teknologi mutakhir dan kolaborasi lintas sektor, mereka siap menjaga ketahanan digital.
Kehadiran Dwarapala CSIRT memperkuat lini pertahanan siber nasional. Kesiapsiagaan 24/7 dari pasukan ini diharapkan membuat ruang digital Indonesia tetap aman dan berdaya saing. Langkah strategis ini menjadi bukti keseriusan korporasi dalam memperkuat ketahanan siber.


