SinarHarapan.id – Noni Tengko, seorang warga Negara Indonesia dan juga konsultan tenaga kerja yang berpengalaman di dalam dan luar negeri, saat ini ia bekerja di sebuah perusahaan asing atau multilevel company.
Kemampuan dirinya dan juga karena keuletannya sebagai penasehat dan pendidik di setiap bidangnya membuat wanita asal Menado ini dipercaya di perusahaan negara – negara asing yang ia kunjungi seperti di Bangkok, Malaysia, dan Turki.
Ia lahir di Jakarta 15 September 1975, dan dibesarkan dari keluarga TNI kesatuan Kostrad di asrama Palad, Tongkol Ancol. Hal tersebut membuat istri dari Ditjen perkeretapian di Bandung ini mempunyai prinsip yang tegas dalam hidupnya, namun tetap ramah dan santun kemudian mempunyai tutur bahasa yang baik.
“Perempuan Indonesia jangan lemah teruslah, berkarya apa yang kamu bisa, perempuan harus multi talented, dirinya menuturkan janganlah malu dengan pekerjaan, selagi diberkahi dijalan Tuhan yang Maha Esa,” ucapnya kepada awak media di awal pekan ini.
Sosok beliau menjadikan inspirasi bagi kaum hawa di luar negeri dan menjadikan generasi Kartini di masa berikutnya di Tanah air, dirinya menjadi kebanggaan bagi Negara Indonesia dimana ia sekarang berperan aktif di kancah luar negeri, di Asia Tenggara.
Dirinya pun menceritakan bagaimana awalnya bisa menjadi konsultan ke tenaga kerjaan di luar negeri. Dirinya punya banyak kolega di luar negeri dan bekerja sama di sana dengan sistem kontrak. Sampai ia merelakan ke luar negeri kerja di sini untuk semuanya, maksudnya untuk keluarga.
“Selagi saya bisa bantu ya saya bantu, untuk keluarga dan juga masyarakat, saya ingin menunjukkan bahwa saya tuh tanpa berhenti untuk berbagi dengan masyarakat, gotong royong untuk semuanya lah di kabupaten gitu, terutama untuk anak-anak yang ada di Kabupaten Cirebon. Nah disitulah kenapa awalnya gw bisa mau berangkat ke luar negeri,” sambungnya.
2 Tahun Sudah Menjadi Konsultan
Dirinya menceritakan juga kalau Noni sudah 2 tahun menjadi konsultan, akan tetapi di Indonesia 1 tahun dan sekarang 1 tahun di luar negeri, tapi prosesnya juga bertahap.
Dalam 1 tahun, ia beberapa kali pindah negara.
“Ga di Malaysia, tapi kita berkunjung ke Singapura, Turki, Vietnam, Bangkok trus itu juga karna perusahaan asing yang di jalankan kolega tersebut bilang ke aku ya udahlah kamu konsultan ke bagian ya ketenagakerjaan di Indonesia, di luar negeri, dikasih arahan yang baik,” ujarnya.
Diberikan arahan bagaimana tenaga kerja Indonesia itu bermakna kreatif dan mencerminkan bahwa tenaga sangat berkualitas.
Jadi yang dilakukan kita tidak memberikan arahan kepada tenaga kerja Indonesia semuanya, orang-orang luar juga gitu kan, yang belum memahami bagaimana passion untuk keahlian atau bagaimana cara menjadikan disiplin dari diri pribadi, bagaimana untuk kemajuannya untuk kualitas kinerjanya Noni yang bermukim di Cirebon ini mengungkapkan mengenai target yang ingin dicapai sebagai konsultan di luar negeri.
Menurutnya ia tidak punya target karena menurutnya mempunyai pengalaman, dan dirinya ingin menjadi pribadi yang lebih maju lagi, dan ia juga harus memberikan arahan lagi kepada semua yang ada di luar negeri, atau dimanapun yang siap tenaganya untuk kerja di luar negeri dan itu harus siap. Siap lahir batin dan siap mau berjuang.
Kemudian kesan dan pesan apa yang ia dapat share sebagai seorang konsultan. Menurutnya kesan pembelajaran untuk diri saya yaitu bisa mengenal dunia luar, bisa kenal dan beradaptasi di dunia luar. Pesannya buat aku sih biar jangan cengeng,
“Berkarya terus buat hari esok, menuju masa depan, gitu aja pesannya aku sih sebenernya,” tutup Noni. ***