SinarHarapan.id-Aice Group bersama Indonesia Junior League (IJL) bekerjasama dalam menjaga kualitas bibit pesepakbola nasional di hulu. Upaya pembinaan berkesinambungan lewat liga sepak bola nasional usia dini diharapkan menjadi pentas dari sikap dasar seorang pesepak bola.
Sikap dasar atlet seperti kondisi fisik, medis, nutrisi, semangat dan keceriaan menjadi implementasi penting pembibitan hulu yang dilakukan IJL tahun ini.
Brand Manager sekaligus Juru Bicara perusahaan Aice Group Sylvana Zhong menjelaskan bahwa upaya keras klub dan liga pesepak bola usia dini ini sangatlah penting dan harus terus dijaga keberlangsungannya oleh semua elemen pemangku kepentingan olahraga nasional.
Pengakuan banyak pesepak bola, klub, dan talent scout berbagai belahan dunia atas kualitas pesepak bola usia muda Indonesia, akan bisa direalisasikan dalam karir profesionalnya jika implementasi pembibitan hulu ini meluluskan pemain bagus dalam jumlah yang terus meningkat dari tahun ke tahun.
“Aice Group konsisten dalam kerja keras dan konsisten di segala lini pembibitan atlet muda Indonesia. IJL yang terus berjalan dan beranimo meningkat dari tahun ke tahun kami yakini akan menyumbang kepastian proyeksi prestasi masa depan sepak bola nasional. Aice mengapresiasi dan konsisten bekerjasama dengan semua ekosistem olahraga nasional dalam membangun cita-cita tersebut.” jelas Sylvana.
Model kolaborasi swasta, klub dan liga yang terjadi di IJL menjadi bukti nyata upaya berbagai pihak dan lintas sektor. Kolaborasi ini sejalan dengan Instruksi Presiden Tahun 2019 Tentang Percepatan Pembangunan Ekosistem Sepak bola Nasional. Salah satu prioritasnya adalah pembinaan sepakbola usia dini.
Konsistensi dalam menyelenggarakan kompetisi sepak bola usia dini telah dibuktikan IJL selama sembilan tahun terakhir ini. IJL musim 2022/2023 yang sedang berjalan saat ini sendiri telah memasuki babak final perebutan juara. Pertandingan final untuk kategori U-9 dan U-11 tersebut dilangsungkan di Lapangan Yonif Mekanis 203 Arya Kamuning, Kota Tangerang, Banten, Minggu (12/2/2023).
Melihat tingginya animo terhadap IJL musim ini, AICE berusaha menghadirkan keceriaan dalam perhelatan ribuan bibit atlet sepak bola Indonesia ini. Ribuan es krim Aice Mochi dibagikan cuma-cuma kepada seluruh peserta IJL. Hadirnya Aice Mochi dan maskot Aice Mochi Baby di ratusan peserta grand final memberikan tambahan kemeriahan di para peserta.
Tercatat tak kurang dari 58 tim yang membawakan 1.334 pemain sepak bola usia dini dari berbagai wilayah seperti Bandung, Sukabumi, Serang hingga Cilegon telah bertanding setiap pekannya sejak September tahun lalu. Animo sangat besar dari para atlet muda ini menjadi bukti nyata tingginya kecintaan masyarakat berbagai kalangan di sepak bola.
Drg. Tia Herfiana Sp. KG selaku CEO IJL menjelaskan bahwa liga yang dijalankannya di musim ini mendapatkan respon antusiasme klub, orang tua hingga penonton yang sangat besar. Kompetisi IJL 2022/2023 mampu menyedot penonton sekitar 800 penonton setiap pekannya. Para penonton disajikan pertandingan sepak bola berkualitas antar tim kelompok usia dini dari berbagai daerah tersebut. Tak kurang dari 60 gol di babak penyisihan tercipta dalam berbagai pertandingan tersebut.
Menurut Tia, dengan manajemen liga dan pelatihan klub yang berorientasi kepada sikap dasar keolahragaan, kualitas dan kesinambungan prestasi akan membentuk standar kompetisi sepak bola yang baik.
“Kami bersyukur IJL telah menapaki tahun kesembilannya di musim kali ini. Kami selalu meyakini bahwa upaya keras kita ini akan meningkatkan kualitas kompetisi dan pembinaan sepak bola usia muda yang berjenjang. Upaya ini akan terealisasi dengan dukungan konsisten berbagai pihak. Kolaborasi ini sudah terbukti hingga kini, mampu menciptakan iklim pembinaan sepak bola usia dini yang baik. Besar apresiasi kami terhadap dukungan yang konsisten dari AICE dan visi yang sama dalam menciptakan generasi muda Indonesia yang unggul dan berprestasi,” kata Tia.
Komitmen Aice Group mendukung terciptanya ekosistem sepakbola usia dini yang berkualitas sebagai upaya sistematis AICE sebagai brand es krim world class quality dalam pembangunan generasi muda Indonesia. Bukan hanya melalui IJL, Aice juga turut menyokong perkembangan olahraga nasional lewat Asian Games dan juga Piala Dunia.
Aice mencontohkan kisah kerja keras dan implikasi sukses yang ikonik di dunia olahraga saat ini. Bintang sepakbola dunia Lionel Messi dan Kylian Mbappe, menjadi cerminan nyata figur pembibitan atlet sejak hulunya.
Dua Brand Ambassador Aice ini kerap menjadi contoh nyata keberhasilan pembibitan pesepak bola yang ideal. Lewat peran Ambassador, mereka menebar inspirasi dan semangat juang bagi seluruh anak-anak Indonesia yang bercita-cita menjadi pesepakbola dunia yang bertabur prestasi.
“AICE Group sebagai salah satu Official Partner FIFA World Cup 2022 kembali mendukung penyelenggaraan kompetisi IJL musim tahun ini. Ini adalah usaha nyata brand Aice yang peduli dengan perkembangan bakat-bakat talenta muda tanah air. AICE optimistis atlet sepak bola usia dini Indonesia mampu menyamai Messi dan Mbappe. Asal kita bersama-sama membangun ekosistem pembinaan usia dini yang berkualitas. Plus jenjang kompetisi berkesinambungan sejak usia dini hingga level profesional hasil yang didukung semua stakeholder bangsa. Dalam waktu tak lama lagi, kita sangat yakin bahwa Indonesia akan melahirkan generasi muda yang unggul di kancah olahraga dunia,” yakin Sylvana.
Dukungan Aice kali ini menjadi lanjutan dukungannya dari IJL tahun lalu. Melalui kampanye #15HariAiceBerbagiSehat, Aice Group berkolaborasi aktif dengan IJL untuk memastikan terciptanya ekosistem pembinaan atlet sepakbola yang makin terukur dan berkesinambungan. Dengan harapan, Indonesia tidak kekurangan bibit-bibit atlet berkualitas setiap tahunnya.
Sebagai brand es krim yang dekat dengan masyarakat di semua kalangan dan berada di seluruh penjuru nusantara, Aice berkolaborasi dengan banyak pihak dalam menciptakan generasi emas olahraga.
“Dengan mewadahi generasi muda mengembangkan potensi bakat yang dimiliki, Aice Group mengaktivasi puluhan klub dan ribuan atlet usia dini. Setelah menyaksikan Piala Dunia lalu di Qatar, maka tak lama tak lama lagi Indonesia akan menjadi titik perhatian dunia sepak bola. Apalagi Indonesia akan menjadi tuan rumah pesta Piala Dunia U-20 yang akan dilaksanakan pada Juni mendatang,” kata Sylvana.
Indonesia Junior League sendiri telah hadir sejak tahun 2017 untuk fokus bermitra serta bersinergi dengan ratusan Sekolah Sepak Bola (SSB) dan akademi sepak bola di Tanah Air. Berawal dari dahaga yang sama akan kehausan melihat pondasi masa depan Timnas Indonesia yang kuat, IJL berusaha melakukan sistem pembinaan dengan berfokus pada kompetisi usia dini sebagai sebuah wahana edukasi.
Lewat kompetisi dengan level berjenjang mulai dari usia 9 tahun, IJL meyakini sistem pembinaan tersebut dapat terselenggara secara konsisten setiap tahunnya. Panen dari kompetisi IJL diharapkan dapat segera dipetik oleh Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) sebagai induk sepak bola di Indonesia. Kolaborasi Aice dan IJL ini akan mendorong terciptanya program kompetisi sepak bola usia muda yang berjenjang dan berorientasi pada pembinaan yang baik dan benar. Sehingga Indonesia mampu melahirkan banyak anak berprestasi tinggi di percaturan sepak bola baik nasional maupun dunia.