Internasional

Bahasa dan Pemahaman Budaya Penting bagi Calon Perawat Indonesia di Jepang

×

Bahasa dan Pemahaman Budaya Penting bagi Calon Perawat Indonesia di Jepang

Sebarkan artikel ini
Konjen RI Osaka Diana ES Sutikno Pembukaan the EPA Training Program for Indonesian Kangoshi and Kaigofukushishi Candidates (calon perawat dan perawat lansia EPA Angkatan 16) di Kansai Kenshu Center, Osaka (26/6). (Foto: KJRI Osaka)

SinarHarapan.id – Para calon perawat Indonesia perlu memperkuat bahasa dan memperdalam pemahaman budaya di Jepang. Untuk itu, Konsulat Jenderal RI di Osaka (KJRI Osaka) mendukung pelatihan terhadap mereka.

“Memperkuat penguasaan Bahasa Jepang dan memperdalam pemahaman terhadap budaya masyarakat di Jepang melalui pelatihan di fasilitas Association for Overseas Technical Cooperation and Sustainable Partnership (AOTS) di Kansai, adalah bagian dari upaya Pemerintah guna melindungi para Pekerja Migran Indonesia, termasuk para calon perawat dan perawat lansia Indonesia yang akan bekerja di Jepang,” kata Konjen RI Osaka, Diana ES Sutikno.

Konjen RI Osaka, Diana ES Sutikno memberikan sambutan atas nama Perwakilan RI di Jepang pada Pembukaan the EPA Training Program for Indonesian “Kangoshi” and “Kaigofukushishi” Candidates (calon perawat dan perawat lansia EPA Angkatan 16) di Kansai Kenshu Center, Osaka (26/6).

Konjen RI juga menggarisbawahi dukungan KJRI Osaka atas program pelatihan ini guna memperkuat kemampuan penguasaan Bahasa Jepang para calon perawat Indonesia tersebut sebelum bekerja ke berbagai pusat Kesehatan, di antaranya rumah sakit dan klinik atau panti jompo di seluruh Jepang.

Konjen RI juga berpesan agar para calon perawat Indonesia senantiasa meningkatkan kemampuan diri, beradaptasi dengan lingkungan, menaati peraturan, serta menjaga perilaku selama bertugas di Jepang.

Pada kesempatan tersebut hadir  Shinya Kuwayama, Presiden the Association for Overseas Technical Cooperation and Sustainable Partnership (AOTS), danNoriko Kamimura, Perwakilan Kemlu Jepang, Pelaksana Fungsi Konsuler KBRI Tokyo, yang hadir secara daring dari Tokyo Kenshu Center, serta  Hiroki Yamasaki, Managing Director Japan Foundation, dan Akihiro Omino, General Manager AOTS Kansai Kenshu Center yang hadir di Kansai Kenshu Center.

Presiden AOTS dan Wakil Kementerian Luar Negeri Jepang menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh peserta dan berpesan untuk senantiasa belajar dengan baik hingga lulus program ini guna menjalankan tugas dengan baik.

Pelatihan diikuti oleh 15 kandidat kangoshi (perawat) dan 296 kandidat kaigofukushishi (perawat lansia) selama enam bulan hingga Desember 2023.

Pelatihan terdiri atas empat materi utama yaitu Bahasa Jepang khusus untuk perawat dan perawat lansia, pemahaman kondisi sosial dan budaya Jepang, adaptasi kebiasaan dan budaya kerja di Jepang, dan standar pengetahuan serta keterampilan perawatan medis dan perawatan lansia yang di Jepang.

Sebelum mendapatkan pelatihan di Jepang di bawah koordinasi AOTS, para kandidat telah menjalani pelatihan awal di Indonesia selama enam bulan.

Setelah seluruh rangkaian pelatihan selesai pada Desember 2023, para kandidat tersebut akan ditempatkan di fasilitas kesehatan dan panti yang ada di berbagai kota di Jepang, termasuk di 10 prefektur di wilayah kerja KJRI Osaka.

Melalui program ini telah dilatih ribuan calon perawat dan perawat lansia dari Indonesia.

(Sumber: KJRI Osaka)