SinarHarapan.id – Balai Besar Kalibrasi Fasilitas Penerbangan (BBKFP) terus memperkuat perannya sebagai Unit Pelaksana Teknis di bawah Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan, dengan melakukan transformasi yang komprehensif. Berfokus pada peningkatan efektivitas layanan kalibrasi fasilitas penerbangan di Indonesia, BBKFP memprioritaskan digitalisasi, peningkatan kolaborasi, dan tata kelola Sumber Daya Manusia (SDM) yang lebih terstruktur sebagai bagian dari upaya modernisasi layanan.
Sebagai entitas strategis dalam industri penerbangan nasional, BBKFP menyadari pentingnya beradaptasi terhadap perubahan dan tantangan pasar. Direktur BBKFP, Sokhib Al Rokhman, menegaskan bahwa transformasi yang dilakukan bertujuan untuk memperkuat posisi BBKFP di tengah persaingan industri penerbangan global yang semakin kompetitif. Dengan visi menjadi institusi yang responsif terhadap perubahan kebutuhan pelanggan, BBKFP berusaha mewujudkan pelayanan yang lebih efisien, akuntabel, dan berdaya saing tinggi.
Sokhib Al Rokhman mengapresiasi inisiatif transformasi yang telah digagas oleh Cecep Kurniawan, eks Direktur BBKFP sebelumnya yang meletakkan fondasi kolaborasi dan inovasi dalam tata kelola dan digitalisasi layanan BBKFP dalam Program Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat 2 Angkatan 22. Didukung oleh tim kolaborasi yang terdiri dari Kasubag Umum Haribowo Lesmono (Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angk. 45) , Kepala Seksi Operasi Capt Eli Setya (Pelatihan Kepemimpinan Pengawasan Angk. 1), dan Kasubag Keuangan Eko Pranowo (Pelatihan Kepemimpinan Pengawasan Angk. 97), serta seluruh staf BBKFP. Cecep Kurniawan berhasil merumuskan berbagai langkah strategis yang membawa BBKFP ke arah kemajuan.
BBKFP telah mengimplementasikan sejumlah inovasi digital, salah satunya melalui sistem aplikasi SIPKOMPAS BMN (Sistem Informasi Persediaan Komponen Pesawat Udara dan Barang Milik Negara). Aplikasi ini dirancang untuk memperkuat tata kelola inventaris persediaan komponen pesawat udara dan aset Barang Milik Negara (BMN) secara lebih efektif dan efisien. SIPKOMPAS BMN memungkinkan BBKFP untuk melakukan pengawasan dan pengelolaan aset dengan lebih transparan, meminimalkan risiko kesalahan, dan meningkatkan akuntabilitas.
Selain itu, BBKFP juga berhasil menggabungkan izin operasi penerbangan melalui skema Single AOC 119. Penggabungan ini menyatukan berbagai izin operasi dalam satu izin terpadu, sehingga memudahkan operator penerbangan untuk menjalankan layanan mereka dengan fleksibilitas lebih tinggi, baik untuk charter maupun kalibrasi fasilitas penerbangan. Langkah ini diharapkan mampu meningkatkan efisiensi operasional BBKFP dan membuka peluang baru dalam memenuhi kebutuhan industri penerbangan nasional.
Sebagai bagian dari transformasi tata kelola SDM, BBKFP memperkenalkan aplikasi Sistem Pembayaran Kinerja Terintegrasi (SIPINTER). Aplikasi ini berfungsi untuk memantau dan mengukur kinerja pegawai secara real-time, sehingga memungkinkan evaluasi yang lebih objektif dan akurat. Dengan SIPINTER, proses pembayaran remunerasi berbasis kinerja dapat dilaksanakan secara transparan dan terstruktur, memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan dan motivasi pegawai.
Cecep Kurniawan juga memprakarsai kolaborasi yang lebih luas dengan membentuk forum komunikasi Badan Layanan Umum (BLU) di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. Forum ini bertujuan untuk mempererat sinergi antar-BLU dalam rangka meningkatkan pelayanan publik di bidang penerbangan. Dengan forum ini, BBKFP bersama BLU lainnya dapat berbagi pengetahuan, pengalaman, dan solusi guna menghadapi tantangan dalam pengelolaan layanan aviasi yang berkelanjutan dan responsif.
Selain itu, menjadi output perubahan dalam PKN II, Cecep juga menghasilkan Konsep Revisi PM 122/2016, guna fleksibilitas, efisiensi serta akuntabel pengelolaan dan pendayagunaan aset. Selain itu juga guna memperluas usaha bisnis BBKFP sesuai dengan pemintaan pasar.
Melalui berbagai langkah strategis tersebut, BBKFP menunjukkan komitmennya untuk terus berinovasi dan berkolaborasi dalam memajukan industri penerbangan nasional. Dengan berfokus pada peningkatan efisiensi, efektivitas, dan transparansi layanan, BBKFP berharap dapat memberikan kontribusi nyata bagi sektor penerbangan Indonesia.
Transformasi ini juga menjadi bagian dari upaya BBKFP untuk terus memperkuat posisi Indonesia dalam kancah industri penerbangan internasional yang semakin kompetitif.
Direktur BBKFP menyatakan, “Kami percaya bahwa inovasi dan transformasi ini akan menghadirkan nilai tambah yang signifikan bagi masyarakat dan industri penerbangan nasional. BBKFP akan terus berkomitmen menjadi pelopor dalam pelayanan kalibrasi yang modern, efisien, dan transparan.