SinarHarapan.id-Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Bali dan Komisi IX kembali melaksanakan sosialisasi Program Bangga Kencana.
Mereka mengadakan kegiatan ini di Balai Banjar Mekarsari, Desa Sukadana, Karangasem, Bali, Sabtu.(14/6/2025)
Selanjutnya, sosialisasi ini melibatkan berbagai tokoh penting dan pemangku kebijakan daerah.
Tutik Kusuma Wardhani turut hadir sebagai perwakilan dari Komisi IX DPR RI.
dr. Ni Luh Gede Sukardiasih mewakili BKKBN Provinsi Bali dalam kegiatan tersebut.
I Wayan Arsiawan Adi hadir mewakili Dinas PPKB Karangasem sebagai narasumber utama.
Dalam paparannya, Arsiawan memaparkan visi Karangasem menuju wilayah yang Agung dan sehat.
Pemerintah Kabupaten Karangasem menetapkan pembangunan SDM sebagai salah satu fokus utama.
Mereka memperkuat SDM melalui pencegahan dan percepatan penurunan angka stunting.
Arsiawan menyebut stunting berdampak buruk bagi perkembangan otak dan tubuh anak.
Ia menjelaskan, gangguan fisik dan metabolisme merupakan efek jangka pendek stunting.
Menurutnya, stunting juga menurunkan kecerdasan dan prestasi belajar anak. Kekebalan tubuh anak akan menurun sehingga lebih rentan terhadap penyakit.
Anak stunting lebih berisiko terkena diabetes, kanker, stroke, dan gangguan jantung.
Oleh karena itu, Pemkab Karangasem mendorong optimalisasi kinerja seluruh OPD.
Mereka menargetkan percepatan penurunan stunting secara menyeluruh di tahun 2025.
Di sisi lain, Tutik Kusuma Wardhani mendukung Program Makan Bergizi Gratis dari pemerintah. Ia menyatakan bahwa MBG bertujuan mencetak generasi cerdas dan kompetitif.
Program ini menjadi strategi menuju Indonesia Emas 2045 yang berkualitas.
Tutik menekankan pentingnya pemenuhan gizi untuk mendukung tumbuh kembang anak. Ia juga menyoroti stunting dan malnutrisi sebagai persoalan gizi yang mendesak.