SinarHarapan.id – Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa kinerja inflasi Indonesia hingga Juni 2025 tetap berada dalam rentang target yang ditetapkan pemerintah. Deputi Statistik Bidang Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, menyatakan dalam konferensi pers di Jakarta pada Selasa (1/7), bahwa inflasi semester I-2025 tercatat sebesar 1,38 persen (year-to-date/ytd). Angka ini masih sesuai dengan target sasaran inflasi pemerintah untuk tahun 2025, yaitu 2,5±1 persen.
Pudji Ismartini juga menyoroti potensi tantangan ekonomi yang bisa memengaruhi tingkat inflasi hingga akhir tahun, baik dari sisi global maupun domestik. “Krisis di Timur Tengah dan akselerasi pada target pertumbuhan ekonomi dapat menjadi faktor yang berpengaruh terhadap dinamika harga di dalam negeri,” jelasnya.
Ia meyakini bahwa Pemerintah Indonesia akan terus mengambil langkah-langkah strategis guna menjaga stabilitas harga, nilai tukar rupiah, dan daya beli masyarakat. BPS sendiri akan terus memantau perkembangan harga untuk mengukur inflasi yang terjadi sampai akhir tahun ini.
Sebagai catatan, emas perhiasan menjadi kontributor utama tren inflasi selama semester I-2025, dengan kenaikan yang konsisten sejak September 2023. Komoditas lain yang juga menyumbang inflasi signifikan adalah beras, ikan segar, dan tarif angkutan udara.
Secara komponen, harga bergejolak (volatile food) secara konsisten menjadi penyumbang utama inflasi, baik secara bulanan (month-to-month/mtm) maupun tahunan (year-on-year/yoy). Inflasi bulanan pada Juni 2025 tercatat sebesar 0,19 persen (mtm), sedangkan secara tahunan mencapai 1,87 persen (yoy).