SinarHarapan.id – Bus Antikorupsi milik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali melaju ke pulau Sumatra dengan mengusung tema “Jelajah Negeri Membangun Budaya Antikorupsi”. Bus Antikorupsi itu menjadi simbolisasi hadirnya KPK di tengah masyarakat, dalam upaya dan semangat pemberantasan korupsi yang tak kunjung henti.
“Pemberangkatan bus antikorupsi KPK di dalam program jelajah negeri membangun budaya antikorupsi dimaksudkan untuk membawa nilai-nilai dan mengajak serta mengkampanyekan kepada seluruh anak bangsa, para penyelenggara negara, aparat penegak hukum, aparat pengawasan internal pemerintah, termasuk generasi pewaris bangsa untuk menghindari perilaku-perilaku koruptif,” ujar Ketua KPK Firli Bahuri, dalam sambutannya saat melepas Bus Antikorupsi di depan kantor KPK, Jakarta, Kamis (24/8/2023).
Lanjut Firli, bus antikorupsi KPK resmi diberangkatkan menuju wilayah Sumatra. “Dimulai dari Jakarta nanti akan berakhir di Aceh. melewati Bengkulu, Jambi, Sumatra Barat, Riau, Sumatra Utara dan sampai pada akhirnya Aceh,” terangnya.
Ia juga menekankan, bus antikorupsi KPK itu membawa misi mulai dari kampanye dan sensasi pencegah pendidikan antikorupsi. “Selain itu juga Bus KPK akan melakukan sosialisasi nilai-nilai integritas supaya terhindar dari praktek-praktek korupsi, juga memberikan pendidikan kepada masyarakat untuk membangun budaya anti korupsi,” katanya.
Firli menjelaskan, bus Antikorupsi KPK merupakan bagian dari upaya KPK dalam pencegahan korupsi. Upaya pencegahan dilakukan KPK melalui perbaikan sistem, karena sistem yang rentan memunculkan korupsi.
“Mungkin saja sistemnya buruk, sistemnya lemah, dan juga sistemnya gagal. Literatur menyebutkan bahwa korupsi disebabkan karena gagal, lemah dan buruknya sistem. Karena itu KPK sampai hari ini masih mengedepankan tiga strategi pemberantasan korupsi, melalui pendidikan masyarakat, pencegahan, dan penindakan,” jelas Firli.(atp/infopublik)
Foto: Amiriyandi InfoPublik.id