Kulit sensitif membutuhkan perhatian ekstra, bukan hanya dalam memilih skincare, tetapi juga dalam hal sederhana seperti deterjen pakaian. Kandungan bahan kimia keras, pewangi sintetis, atau pemutih dalam deterjen bisa menyebabkan reaksi alergi, gatal, bahkan ruam pada kulit.
Oleh karena itu, penting untuk memahami cara memilih deterjen yang lembut namun tetap efektif membersihkan kotoran.
Cara #1. Perhatikan Kandungan Bahan pada Label
Langkah pertama dan paling penting saat memilih deterjen untuk kulit sensitif adalah membaca label dengan teliti. Banyak orang langsung tergoda dengan klaim seperti “lembut di tangan” atau “hypoallergenic”, padahal belum tentu benar-benar aman.
Periksa apakah deterjen tersebut bebas dari pewangi sintetis, pewarna, pemutih optik, dan SLS (Sodium Lauryl Sulfate), semua bahan ini bisa memicu iritasi pada kulit sensitif.
Sebagai gantinya, pilih deterjen dengan formulasi alami atau yang menggunakan bahan pembersih berbasis tumbuhan. Biasanya, produk seperti ini memiliki label “fragrance-free” atau “dye-free”.
Meski wanginya mungkin tidak sekuat deterjen biasa, kulitmu akan jauh lebih aman dan pakaian tetap bersih maksimal.
Cara #2. Pilih Deterjen Cair Dibandingkan Bubuk
Buat kamu yang punya kulit sensitif, jenis deterjen juga penting diperhatikan. Deterjen cair cenderung lebih ramah untuk kulit dibandingkan deterjen bubuk karena lebih mudah larut dalam air, sehingga tidak meninggalkan residu di serat pakaian.
Residu inilah yang sering jadi penyebab kulit terasa gatal atau muncul ruam setelah memakai baju yang baru dicuci.
Selain itu, deterjen cair biasanya mengandung lebih sedikit bahan abrasif, sehingga lebih lembut baik untuk kulit maupun kain. Jika kamu mencuci dengan tangan, deterjen cair juga tidak menimbulkan terlalu banyak busa, sehingga lebih mudah dibilas dan tidak membuat tangan terasa kering.
Cara #3. Hindari Deterjen dengan Pewangi dan Pewarna Buatan
Aroma segar dan wangi yang tahan lama memang menggoda, tapi buat kulit sensitif, pewangi dan pewarna buatan adalah musuh utama. Kandungan kimia pada parfum sintetis bisa menempel di pakaian bahkan setelah dibilas berkali-kali, dan saat bersentuhan dengan kulit, bisa menimbulkan rasa gatal, kering, atau bahkan alergi.
Kalau kamu ingin pakaian tetap wangi tanpa mengorbankan kesehatan kulit, pilih deterjen berlabel “fragrance-free” atau “unscented”.
Kamu juga bisa menambahkan sedikit cuka putih atau baking soda saat mencuci. Keduanya bisa membantu menghilangkan bau tak sedap secara alami tanpa menimbulkan iritasi.
Cara #4. Coba pada Pakaian yang Sering Dipakai
Sebelum menetapkan satu merek deterjen sebagai pilihan utama, sebaiknya lakukan trial terlebih dahulu. Cuci beberapa pakaian yang sering kamu gunakan, misalnya baju tidur atau bahkan seragam kantor, dengan deterjen baru, lalu perhatikan bagaimana reaksi kulitmu setelah memakainya.
Jika tidak ada rasa gatal, kemerahan, atau iritasi setelah beberapa kali pemakaian, berarti deterjen tersebut cukup aman.
Uji coba ini penting karena setiap orang memiliki tingkat sensitivitas yang berbeda. Bahkan deterjen yang diklaim “hypoallergenic” pun bisa menimbulkan reaksi pada sebagian orang. Jadi, lebih baik memastikan dulu daripada menyesal nantinya.
Cara #5. Gunakan Takaran yang Tepat
Banyak orang berpikir semakin banyak deterjen yang dipakai, semakin bersih hasil cucian. Padahal, justru takaran berlebih bisa meninggalkan residu sabun di pakaian, dan inilah yang sering jadi penyebab iritasi kulit sensitif.
Deterjen yang tidak larut sempurna akan menempel di serat kain, lalu bersentuhan langsung dengan kulit saat kamu memakainya. Selain meimbulkan noda kekuningan pada baju, sisa detergen ini juga bisa menimbulkan iritaso.
Gunakan takaran sesuai anjuran di kemasan atau bahkan sedikit lebih sedikit jika cucian tidak terlalu kotor. Pastikan juga proses pembilasan dilakukan hingga benar-benar bersih. Kalau perlu, tambahkan satu kali bilasan ekstra untuk memastikan tidak ada sisa deterjen yang tertinggal.
Penutup
Memilih deterjen untuk kulit sensitif artinya memilih kandungan yang benar-benar aman untuk kulitmu. Dengan membaca label, memilih deterjen cair, menghindari pewangi buatan, menguji pada pakaian seperti seragam kantor, dan menggunakan takaran yang tepat, kamu bisa menjaga kulit tetap sehat tanpa mengorbankan kebersihan pakaian. Jadi, kenali kebutuhan kulitmu dan jangan asal percaya pada klaim di kemasan.