SinarHarapan.id – Bertemu orang yang tulus, ingin memperkenalkan Indonesia kepada dunia Internasional, memang masih sulit. Apalagi sampai harus berkorban waktu hingga materi.
Tapi itulah yang dilakukan seorang pensiunan Tentara Amerika Serikat (AS) berdarah Indonesia, Susilo Heryanto ‘Aji’ Suprobo yang sejak 1979 menetap di Waco, Texas, Houston, AS.
Aji, begitu ia disapa bahkan mengabdikan dirinya selama 34 tahun sebagai Tentara AS dan baru pensiun pada 2017. Ia juga mendapat penghargaan langsung dari pemerintah AS yang ditayangkan langsung di layar kaca pada 2017 lalu.
Setelah pensiun itulah Aji mulai terpikir untuk membangun rumah adat Indonesia bagi warga non-Indonesia atau orang-orang Indonesia yang lahir dan tinggal di AS.
Setelah melewati banyak pertimbangan dan atas dasar rasa cintanya kepada Indonesia, saat berlangsungnya covid-19 pada 2021, Aji dan beberapa temannya pun mendirikan ‘Sanggar Budaya Nusantara’ yang terus berkembang hingga kini, meski belum ada dukungan sama sekali dari pemerintah Indonesia, baik di AS maupun dari Indonesia.
Kecintaan Aji pada Indonesia membuat ia pun merelakan rumahnya di kawasan Waco, Texas, Houston sebagai ‘Temporary Home’ atau ‘International Indonesian Culture Center’.
“Misi kami membangun ‘Sanggar Budaya Nusantara’ ini adalah ingin memperkenalkan Indonesia kepada orang-orang non-Indonesia atau anak-anak setengah keturunan Indonesia seperti ketiga anak saya juga, yang Almarhumah Ibu mereka adalah wanita asli AS, agar mereka bisa merasa lebih dekat dengan Indonesia,” kata Aji dalam perbincangannya dengan media saat berlibur ke Indonesia akhir Maret lalu.

Aji juga menjelaskan kalau ia begitu trenyuh ketika ada orang Indonesia keturunan di AS yang kerap bertanya kepadanya, Berapa jauh jarak Bali dan Indonesia. “Ini kan terdengar lucu. Tapi, itulah karena mereka memang kurang mengerti,” jelas Aji lagi.
Karena itu Sanggar Budaya Nusantara yang didirikannya ini bertujuan agar orang-orang di AS lebih tahu soal Indonesia. “Yang utama adalah untuk memberi kesempatan kepada anak-anak berdarah Indonesia yg tinggal disana untuk lebih tahu dan kenal soal Indonesia. Jadi dengan adanya sanggar ini, anak-anak bisa lebih kenal Indonesia dan dengan datang langsung ke ‘Temporary Home’ di Houston bisa lebih mengenal budaya Indonesia lebih dekat lagi,” tutur Aji.
Di Sanggar Budaya Nusantara itu juga Aji mendatangkan beberapa guru tari juga angklung sehingga anak-anak yang datang juga bisa belajar menari dan angklung, juga sejumlah kegiatan lain yang berhubungan dengan Indonesia.
Jadi, sejumlah kegiatan yg sudah dilakukan adalah membuat kegiatan menari, tarian Traditional Indonesia, juga bermain angklung.
“Penarinya juga anak-anak bule berdarah Indonesia. Karna buat anak-anak cucu kami utk datang langsung ke Indonesia itu kan butuh dana cukup banyak dan juga waktunya paling tidak dua minggu atau lebih. Jadi, memang lebih baik mereka datang ke Sanggar sehingga tak banyak mengganggu waktu dan materi mereka,” tutur Aji yang sudah menduda sejak beberapa tahun lalu dan kini sedang menjalin hubungan serius dengan wanita Indonesia, yang juga menetap di kawasan Selatan Jakarta, Yulia Chandrajanti.
Keduanya melakukan hubungan jarak jauh, tapi bisa saling mengunjungi setahun sekali atau dua kali.

Visi Aji adalah membangun 6 rumah adat Indonesia di lima konsulat yang tersebar di seluruh AS juga Kedutaan besar Indonesia di Washington DC. Lima Konsulat yang ada di AS adalah Konsulat New York, Houston (rumah saya yang merupakan Temporary Home), Chicago, San Fransisco, dan Los Angeles.
Menurut Aji, sebelumnya mereka punya konsul jendral di Texas, Houston: Andre Siregar yang sangat mendukung mereka untuk program-program sanggar ini. “Jadi memang kami masih mengharapkan agar secepatnya bisa dapat lahan agar rumah adat itu bisa terbangun,” cerita Aji.
Niat Aji memang sangat mulia agar Indonesia bisa lebih dikenal. Apalagi misinya ini berhubungan dengan Perdagangan, Pendidikan, kebudayaan dan pariwisata.
Menurut Aji, mereka pernah ke Kementerian Pariwisata mengusulkan misi ini tapi sepertinya Kementerian Pariwisata belum ada kesempatan untuk membantu.
Itulah yang menjadi kendala bagi Aji selama ini. Tapi, beruntung semangat Aji tak pernah pudar. Ia terus berjuang dan berusaha agar suatu hari jalan baik akan terbuka baginya dan semua yang punya harapan sama sepertinya.
Rumah Aji di Texas, Houston saat ini sudah menjadi Rumah Gadang sebagai perwakilan dari Minang. “Kita terus cari dana agar bisa membangun Rumah adat sebagai tempat perwakilan di masing-masing konsulat. Pada 13 April 2025 lalu juga sudah diadakan pertemuan guna memperkenalkan diri ‘Siapa Kami’ kepada para pengunjung. Harapannnya ada manfaat yang bisa dicapai dari pertemuan itu.