SinarHarapan.id – Biji cokelat asal Indonesia berhasil beberapa penghargaan di pameran cokelat tahunan terkemuka dunia, Salon du Chocolat.
Badan Valorisasi Produk Pertanian (AVPA) menganugerahkan penghargaan-penghargaan tersebut kepada Duta Besar RI untuk Perancis, Mohamad Oemar, Rabu (30/10).
Adapun produk yang berhasil mendapat penghargaan antara lain: Médaille gourmet, catégorie – chocolate noirs fantaisie avec du sel, untuk PT Bali Cokelat Jungle Gold Bali, Sea Salt and Nibs.
Gourmet Or, Catégorie Chocolat Noir Fantaisie aux fruits – argume. Gourmet Bronze. Catégorie Chocolat noir fantaisie avec des épices untuk Jungle Gold Bali, Peppermint.
Gourmet Bronze, catégorie chocolat au lait fantaisie, untuk PT. Bali Coklat, Junglegold Bali, Earl Grey.
Médaille Gourmet, catégorie Chocolat au lait fantaisie aux fruits untuk PT Bali Coklat, Junglegold Bali, Coconut.
Médaille Gourmet, catégorie Chocolat au lait fantaisie, PT Bali Coklat, Junglegold Bali; Chai.
Selanjutnya, Dubes RI untuk Perancis, Mohamad Oemar usai menerima langsung penghargaan tersebut mewakili delegasi Indonesia.
“Ini adalah pencapaian besar juga dorongan yang kuat untuk produsen coklat di Indonesia untuk meningkatkan kualitasnya untuk bisa meraih pasar global,” kata Dubes RI.
Antusiasme Pengunjung
Media Relations Asosiasi Cokelat Bean to Bar Indonesia (ACBI), Aprilia Melissa mengatakan pameran ini sangat bagus bagi pengrajin cokelat Indonesia dan ia sangat terkesan melihat antusiasme pecinta coklat di Paris.
“Pengunjung sangat luar biasa, bahkan sebelum pintu pameran dibuka, mereka telah berbaris panjang, di luar arena pameran,” ujarnya.
Olivia Putri, General Manager dari Ubudraw, Bali, mengatakan bahwa produknya di Paris menarik minat terutama untuk kandungan cokelat 100%. Mereka juga mendapatkan order dari perusahaan di Australia untuk produk cokelat sebanyak 2,5 ton per tahun.
Priscilla Raisa Pratana, pendiri PT. Sumatra Coklat Indonesia, dari Padang Sumatera Barat, membawa produk cokelat dengan sentuhan khas Sumatera Barat. Berupa paduan cokelat dengan keripik sanjay.
Paduan rasa manis pedas dan tekstur renyah dari keripik singkong khas Padang tersebut sangat mencengangkan dan memberikan kejutan mewah.
Minat Naik
Adapun Wiwi Paimun, pendiri dan pemilik perusahaan cokelat Onuka dari Makassar mengatakan bahwa cokelat dari waktu ke waktu menjadi semakin diminati.
Hal ini karena riset dan ilmu pengetahuan semakin berkembang dan mulai mengkonfirmasi bahwa kandungan cokelat murni bisa memberikan fungsi kesehatan bahkan memberikan kesembuhan secara alamiah pada tubuh.
“Cokelat menjadi kian popular, karena sekarang orang memahami bahwa kandungan murni cokelat bisa memberikan kesehatan dan kesembuhan pada tubuh,” kata Wiwi.
Mengenai AVPA
Badan Valorisasi Produk Pertanian, AVPA, adalah organisasi nirlaba non-pemerintah yang beranggotakan produsen dan peminat rasa.
Didirikan pada 2005, organisasi ini bertujuan untuk berkontribusi pada peningkatan nilai produksi pertanian dan memberikan pengakuan terhadap produsen-produsen unggul yang sering terlupakan karena tergerus oleh pemasaran industri massal.
AVPA berupaya untuk meningkatkan kesadaran di kalangan konsumen dan distributor akan nilai sebenarnya dari produk pertanian ketika kualitasnya.
Upaya yang dilakukan, memungkinkan mereka untuk dibedakan secara nyata dari produk yang lebih terstandarisasi. Dengan upaya ini diharapkan, produsen mendapatkan pengakuan lokal dan internasional yang sejati.
Presiden AVPA Philippe Juglar dalam pernyataan persnya menyebutkan, AVPA menjalin hubungan permanen dengan lebih dari 10.000 produsen dari 50 negara.
AVPA memiliki ribuan anggota aktif di lima benua. Terdiri atas produsen pertanian dengan anggota berupa produsen dan operator di bidang produksi, perdagangan dan gastronomi.
Dewan juri terdiri atas para ahli teknis, koki, profesional dalam rasa dan kualitas yang terlibat sepenuhnya sebagai sukarelawan.
Tentang ACBI
Asosiasi Cokelat Bean to Bar Indonesia (ACBI) adalah asosiasi yang beranggotakan para pembuat cokelat artisan. Menggunakan biji kakao fermentasi 100 persen dari Indonesia untuk membuat cokelat batangan.
Misi ACBI memperkuat petani kakao fine flavor yang fokus pada fermentasi, memberikan nilai tambah terhadap biji kakao, dengan semangat keberlanjutan, transparansi, akuntabilitas dan peningkatan kesejahteraan petani. ACBI juga membeli biji kakao langsung dari petani guna memastikan harga yang adil dan mengontrol kualitas biji kakao fermentasi.
Asosiasi selalu berusaha untuk melakukan kampanye produk cokelat yang sehat, karena selama ini produk cokelat menghadapi resistensi konsumen dalam negeri. Salah satu contohnya adalah akibat mitos yang menyebutkan kalau cokelat memicu batuk, yang beredar di masyarakat.