SinarHarapan.id-Danamon mengajak masyarakat menyadari pentingnya proteksi finansial sejak dini.
Danamon mendorong penggunaan asuransi sebagai alat pengelolaan risiko masa depan.
Yulius Ardi menyampaikan bahwa penetrasi asuransi di Indonesia masih tertinggal dibanding negara ASEAN lain.(30/6)
Menurutnya, masyarakat Indonesia belum terbiasa merencanakan risiko secara sistematis.
Akibatnya, banyak yang belum siap menghadapi krisis keuangan atau gangguan kesehatan.
Padahal, asuransi menawarkan perlindungan jangka panjang dan rasa aman bagi keluarga.
Yulius menyampaikan pesan tersebut dalam acara “Menulis Masa Depan” di Menara Danamon.
Ia menjelaskan bahwa asuransi memindahkan beban risiko ke perusahaan asuransi.
Masyarakat bisa memilih produk asuransi jiwa maupun asuransi umum sesuai kebutuhannya.
Ia menyarankan agar orang mengalokasikan 10 persen dari penghasilan untuk premi asuransi.
Ia juga menekankan pentingnya memilih produk sesuai usia dan pendapatan. Di sisi lain, asuransi dapat mencegah konflik warisan di kemudian hari.
Sebagai contoh, asuransi bisa menciptakan aset pengganti untuk membagi warisan secara adil. Danamon berkomitmen menyediakan solusi keuangan yang sesuai dengan kebutuhan nasabah.
Mereka juga menawarkan beragam produk, seperti PAYDI dan asuransi jiwa seumur hidup. Danamon hanya bermitra dengan perusahaan asuransi yang berkapasitas tinggi dan terpercaya.
Yulius menegaskan bahwa Danamon tetap optimis menghadapi tantangan industri asuransi. Hingga Juni, Danamon mengklaim masih berada pada jalur pencapaian target tahun ini.