Nasional

Dian Istiqomah, Anggota Komisi IX DPR RI Ajak Masyarakat Sumbawa Cegah Stunting 

×

Dian Istiqomah, Anggota Komisi IX DPR RI Ajak Masyarakat Sumbawa Cegah Stunting 

Sebarkan artikel ini

SinarHarapan.id-Dian Istiqomah, S.Kep, Anggota Komisi IX DPR RI
hadir dalam Program Percepatan Penurunan Stunting melalui kegiatan sosialisasi Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) bertempat di Gedung Merdeka, Desa Selante, Kec. Plampang, Kab. Sumbawa, NTB.(17/10/2023)

Dian Istiqomah, S.Kep mengajak masyarakat Desa Selante, Kec. Plampang, Kab. Sumbawa untuk ikut terlibat menurunkan kasus stunting dengan melakukan perencanaan kehidupan berkeluarga dan Keluarga Sejahtera.

“Stunting di sumbawa angkanya mencapai 36% di tahun 2021-2023, sekarang sudah turun ke 11 %. 2024 diharapkan masyarakatnya makin pinter untuk mencegah stunting”, jelas Dian.

Lanjut Dian, kita bersama-sama mencegah stunting. Komisi 9 bersama BKKBN  mensosialisasikan dan mencegah stunting di Indonesia. Kita harus bersama perangi stunting. 22 tahun lagi 100 Indonesia merdeka, kita menuju Indonesia Emas kita berharap stunting sudah tidak ada lagi.

Anak-anak merdeka dari stunting. Anak yang kena stunting tidak bisa disembuhkan, merusak otak, cara pikirnya tidak pintar. Kita membutuhkan anak-anak yang cerdas, tandas Dian.

Kepala Dinas P2KBP3A Kabupaten Sumbawa Jannatulfala mengatakan, kegiatan Sosialisasi dan KIE Program Bangga Kencana bersama Mitra Kerja Dian Istiqomah S.Kep ( Komisi IX DPR RI ).

“Alhmdulillah , terima kasih atas atensi yang luar biasa dalam rangka percepatan penurunan stunting, karena sesuai perpres 72 thn 2021 tentang percepatan penurunan stunting, stunting merupakan program prioritas dan strategis untuk semua lini bergerak, baik tingkat pusat, provinsi dan daerah bahkan sampai ke tingkat desa. Diharapkan nantinya hilir ke hulu bisa ketemu,” terang Jannatulfala

Jannatulfala menuturkan, peran serta wakil rakyat pun sangat di butuhkan sehingga apa yang menjadi tujuan dan harapan perpres tersebut dapat terwujud. ” Terima kasih Dian Istiqomah yang telah menunjukkan keperdulian dan kepekaaan terhadap keluarga beresiko yang jumlahnya 25.341 kk atau 30 % dari jumlah keluarga sasaran, serta semua sasaran balita stunting”, ucapnya lagi.

Drs. Ade Anwar, M.Si Pranata Humas Ahli Madya BKKBN Pusat menuturkan, “Stunting pasti pendek tubuhnya. Stunting kekurangan gizi kronis dan terus menerus. Bahayanya tinggi badannya kurang. Nikah sebaliknya di usia antara 21-25 tahun untuk kesehatan reproduksi dan baik untuk wanita. Dari sisi ekonomi juga. Jarak anak jangan terlalu dekat, minimal antar jaraknya 3 tahun. Jangan terlalu banyak anak. Tidak menikah diatas 35 tahun.