SinarHarapan.id-Minat masyarakat terhadap kepemilikan kendaraan khususnya roda empat cukup tinggi. Kemudahan dan banyak pilihan cara mendapatkan mobil sekaligus promo yang ditawarkan menjadi alasan bagi banyak konsumen.
Ketertarikan membeli mobil bekas (second) juga memiliki angka terbilang banyak. Banyaknya konsumen membeli mobil bekas lebih didasari harganya yang sudah lebih murah.
Namun perlu diperhatikan beberapa hal agar mendapatkan mobil bekas impian sesuai yang diinginkan tanpa “Prank” hingga rugi banyak secara materi.
“Umumnya orang yang suka mobil lebih membeli mobil bekas ketimbang mobil baru. Karena harga mobil bekas relatif murah dan bisa gonta-ganti lagi sesuai keinginan”, jelas Jany Candra – CEO PT Autopedia Sukses Lestari Tbk, di hadapan media otomotif dalam gelaran Talkshow “Jual Beli Mobil Bekas Tanpa Prank” oleh FORWOT dan Caroline.id, Jakarta Selatan.(12/7/2023)
Di Caroline mobil yang kami tawarkan telah melewati inspeksi berlapis hingga 150 titik. Kami ingin konsumen merasa tenang dan puas, tidak mengkhawatirkan kondisi, kelengkapan surat, riwayat hingga kondisi umum mobil yang ingin dibeli, ujar Jani lagi.
Selain itu Caroline memberikan Garansi 7G+ yang menghadirkan standar baru dalam industri jual beli mobil bekas. Garansi ini mencakup tujuh poin penting yang dilindungi selama 1 tahun untuk memberikan jaminan rasa aman dan nyaman kepada pelanggan, yaitu: Mesin, Transmisi, Air Conditioner (AC), Rem, Kelistrikan, Penggerak dan Kemudi.
Vendri Iskar, Head of Centralized Purchase of Autopedia, menambahkan beberapa alasan yang mendasari harga mobil bekas dan menjadi syarat agar mobil laku dijual atau dibeli , diantaranya :
kondisi mobil bagaimana ?, kilometernya sudah berapa jauh ? (Lebih diutamakan mobil dengan 15rb Kilometer/thn) atau 5-10thn sudah diatas 100km, interior original atau tidak dan dimodifikasi atau tidak ?
Namun belakangan ini kerap terjadi modus hingga aksi penipuan pada proses jual beli mobil bekas. Selain kurangnya literasi juga ketidakcermataan dalam prosesnya yang menyebabkan terjadinya penipuan.
Menurut Korlantas Polri AKBP Petrus Aldo Meisto Siahaan, S.I.K, M.T, kejadian ini lebih disebabkan kurangnya interaksi antara calon pembeli dan penjual mobil, “Ajak si penipu ini dengan melakukan Video Call, karena kerap mereka menghindari tatap muka langsung. Lalu mereka juga sering menggunakan nomor handphone berganti-ganti dan berasal dari luar daerah, sehingga dengan modus ini mereka sulit dilacak.
Lebih lanjut Aldo menambahkan, upayakan calon pembeli survey dan cek langsung mobil tersebut. Cek juga riwayat penjual (kredibilitasnya), idenditas penjual, cek asuransi hingga riwayat bengkel.
Yang tak kalah penting juga, cek surat kendaraan, seperti BPKB,STNK, cek kesamaan nomor rangka, pajak hingga faktur pembelian pertama, imbuh Aldo lagi.
Bisa jadi masalah dan kekhawatiran tersebut tidak terjadi di Caroline.id. Selain memberikan garansi 7G+, Caroline juga bertanggung jawab sepenuhnnya dengan memberikan garansi buyback sehingga pelanggan akan mendapatkan uangnya kembali secara penuh bilamana terjadi hal yang tidak diinginkan.
“Kami sangat memahami kekhawatiran dan risiko yang sering dihadapi pelanggan dalam membeli mobil bekas. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk memberikan solusi dengan meluncurkan program Garansi 7G+,” Ujar Jany.
Caroline.id menghadirkan platform online dengan tampilan yang friendly bagi user untuk mempermudah pencarian. Melalui platform ini, pelanggan dapat dengan mudah mengakses informasi terperinci tentang setiap mobil bekas yang ditawarkan, termasuk laporan inspeksi, riwayat kendaraan, dan fitur-fitur khusus.
Selain itu, Caroline.id saat ini juga sudah memiliki 25 showroom yang tersebar di berbagai kota besar di Indonesia untuk memudahkan pelanggan dalam mengakses layanan Caroline.id.
Kami menargetkan membuka hingga 30 showroom di tahun 2023 ini. Dapatkan juga promo bagi konsumen, Caroline selalu memberikan promo yang berbeda setiap bukannya, pungkas Jani.(isn)