SinarHarapan.id – Di balik gaya bersahaja dan senyumnya yang ramah, Renaldi Zein menyimpan segudang pengalaman dan keteladanan. Kepala Divisi Komunikasi dan Kelembagaan PT Agrinas Palma Nusantara (Persero) ini bukan hanya dikenal sebagai pemimpin yang cakap, tetapi juga sahabat sejati bagi siapa pun yang bekerja bersamanya.
Lelaki paruh baya yang akrab disapa Pak Haji, Darren, atau Uda Ren, memiliki kebiasaan unik: membagi-bagikan radio kepada kolega, mitra, hingga pejabat tinggi. “Radio itu membawa kenangan. Lebih baik dari membagi-bagi uang,” ujarnya sambil menyeruput kopi pahit favoritnya di suatu sore selepas jam kantor.
Kebiasaannya itu bukan sekadar simbol nostalgia. Radio menjadi media yang merekatkan komunikasi dan kenangan, sekaligus bentuk diplomasi personal yang ia bangun sejak lama. Bahkan, Wakil Menteri Luar Negeri dan Rektor IPB pun turut menerima “hadiah diplomasi” ini dari Pak Kadiv yang murah hati.
Kedermawanan dan pendekatannya yang humanis membuat ia begitu dikenal dan dihormati di lingkungan Agrinas. Tidak heran jika nomor teleponnya kerap tersimpan di ponsel orang-orang dengan nama “Orang Baik”.

Once a Mentor, Always a Mentor
Bagi banyak orang, Renaldi Zein bukan sekadar atasan, tetapi mentor seumur hidup. “Bang Ren selalu menjadi tempat bertanya, memberi nasihat agama, bahkan mendorong saya berhaji. Sekali mentor, tetap mentor,” kata Bimo Bayu Nimpuno.
Bagi Bimo Bayu Nimpuno, sosok Renaldi Zein atau yang akrab ia sapa dengan berbagai nama seperti “Da Ren”, “Mas Ren”, hingga “Bang Ren” bukan hanya seorang sahabat, tetapi juga mentor sejati. “Panggilan saya untuk beliau memang beragam, mencerminkan banyaknya peran dan keahlian yang dimilikinya,” ujar Bimo sambil tertawa.
Pertemuan pertama mereka terjadi pada 1993. Sejak saat itu, Renaldi menjadi tempatnya bertanya dan mencari nasihat, mulai dari urusan pekerjaan, nilai-nilai keagamaan, hingga persoalan keluarga. “Beliau yang pertama mendorong saya untuk segera menunaikan ibadah haji. Alhamdulillah, dorongan itu sangat berarti,” kenang Bimo. Dalam kehidupan sehari-hari, Renaldi kerap menjadi tempatnya berkonsultasi, tanpa pernah menghitung waktu atau meminta balasan.
Satu lagi ciri khas yang melekat kuat pada Renaldi adalah kebiasaannya membangun dan menjaga silaturahmi. “Beliau gemar sekali mengundang teman-teman untuk berkumpul dan ngobrol santai, tentu saja diselingi canda tawa,” katanya.
Tak jarang, Bimo mendapat pesan dari orang yang belum dikenalnya, ternyata atas inisiatif Renaldi yang ingin mempertemukan jejaring. “Jaringan pertemanan saya pun berkembang karena beliau.”
Bagi Bimo, Renaldi adalah mentor sejati yang tak pernah pensiun. “Sejak awal, beliau membimbing saya. Jadi, sekali mentor, tetap mentor,” ungkapnya.
Di hari ulang tahun sahabatnya itu, Bimo menyampaikan doa penuh tulus, “Semoga Allah senantiasa melimpahkan berkah dan kebahagiaan kepada Mas Ren, Mbak Mel, anak-anak, dan juga Mami. Semoga Mas Ren selalu diberi kesehatan dan terus menjadi sumber inspirasi. Aamiin Allahuma Aamiin.”

Konsisten Menjaga Kerendahan Hati
Allen Elwin, sahabat lama Renaldi Zein sejak 1995, mengenang sosok yang akrab ia panggil Uda sebagai pribadi yang konsisten menjaga kerendahan hati dan mudah bergaul dengan siapa pun, tanpa memandang jabatan atau kedudukan.
“Salah satu pelajaran penting yang saya dapat saat membantu beliau di RZ Consultan tahun 2000 adalah pentingnya bersikap cepat, sabar, dan teliti dalam menyelesaikan urusan,” kenangnya. Ia masih ingat betul momen ketika mereka bertemu dengan seorang Direktur Jenderal. Saat itu, Renaldi tak memperkenalkannya sebagai karyawan, melainkan sebagai adik yang sedang magang.
“Bagi saya, itu bentuk penghargaan tulus dari seorang pemimpin kepada orang di sekitarnya. Kesan itu tak pernah saya lupakan,” ujar Allen.
Di momen pertambahan usia sang sahabat, Allen pun menuliskan doa, “Barakallah fii umrik, Uda Renaldi Zein. Semoga Allah limpahkan keberkahan umur yang panjang dan terus bermanfaat bagi banyak orang. Aamiin.”
Bagi Dr. Rahmi, M.Kom. dari Universitas Indonesia, sosok Bang Rei, sapaan akrab untuk Renaldi Zein—selalu dikenang sebagai pribadi yang terbuka untuk berdiskusi dan gemar berbagi ilmu. “Beliau selalu antusias ketika bisa berbagi pengetahuan dan sangat senang jika dapat membantu orang lain untuk berkembang,” ujarnya.
Renaldi dikenal tak segan berbagi, baik dalam hal gagasan maupun perhatian kepada sesama. Baginya, kolaborasi dan saling mendukung adalah bagian penting dalam perjalanan bersama.
Menutup pesannya, Dr. Rahmi menyampaikan harapan sederhana namun berarti: “Semoga Bang Rei selalu menjaga kesehatan dan terus menginspirasi.”
Sosok yang Membentuk dan Membina
Di internal APN, staf-staf muda seperti Dinda Syifa dan M. Revanza Refikasah mengaku banyak belajar dari gaya kepemimpinan Renaldi. “Beliau humoris tapi tetap profesional. Suasana kerja jadi lebih ringan,” ujar Dinda.

Revanza menambahkan bahwa Uda Ren mengajarkan pentingnya jaringan, keberanian tampil, dan juga menyisipkan teori komunikasi dari latar belakang akademiknya di UI. “Beliau sangat care dan memberi motivasi di saat sulit. Gaya beliau khas, ramah, tapi tajam,” ujarnya.
Adapun bagi Afif Bariski, satu frasa paling tepat untuk menggambarkan sosok Renaldi Zein adalah “nguwongke wong” istilah dalam bahasa Jawa yang artinya memanusiakan manusia. Prinsip itulah yang menjadi inti kepemimpinan Uda Ren, begitu ia biasa disapa di kantor.
“Beliau bukan sekadar atasan, bukan pula komandan,” ujar Afif. “Ia adalah pemimpin sejati, seorang leader, yang tak ragu melangkah bersama timnya, mendidik dan membentuk kami satu per satu.”
Tanpa terikat pada batasan struktur atau hirarki birokrasi, Renaldi selalu hadir dalam setiap proses kerja. Ia menjadi penguat di saat tim lelah, menjadi penopang saat semangat mulai goyah. Kepemimpinannya bukan soal instruksi, tapi keteladanan dan kebersamaan.
“Beliau menguatkan kami tidak hanya dalam pekerjaan, tapi juga dalam nilai-nilai kemanusiaan,” kata Afif. “Semoga Uda Ren selalu diberi kesehatan dan tetap menjadi teladan dalam loyalitas.”
Sedangkan Devano Christian, Kepala Departemen Komunikasi, menyebut Pak Kadiv sebagai panutan sejati. “Penampilannya sederhana, tapi dihormati oleh banyak kalangan. Ia pemimpin yang menyenangkan, selalu memperhatikan bawahannya.”
Kepala Departemen Hubungan Kelembagaan, Rio Prabowo menyampaikan rasa hormat dan apresiasi yang mendalam untuk sosok yang ia kenal sebagai pemimpin penuh makna, Pak Kadip, plesetan dari Kadiv atau Kepala Divisi, jabatan Renaldi saat ini. “Di bawah arahan dan bimbingan beliau, saya belajar memahami arti tanggung jawab, komitmen, dan kekuatan kerja sama tim,” ungkap Rio.
Bagi Rio, gaya kepemimpinan Pak Kadip selalu mencerminkan ketegasan yang berpijak pada kebijaksanaan. Semangatnya yang menular dan kepedulian tulus terhadap tim membuat setiap orang merasa dihargai dan didukung.
Adapun Theovany dari Divisi SDM dan Umum menilai sosok Pak Renaldi sebagai pribadi yang rendah hati dan penuh canda. “Beliau adalah senior yang tidak hanya humoris, tapi juga sangat mengayomi dan peduli terhadap sesama,” ujarnya.
Pertemuan dengan Pak Renaldi menjadi pengalaman berharga bagi Theovany. “Saya bersyukur bisa mengenal beliau, sosok yang perhatian dan tulus dalam berinteraksi dengan siapa pun.”
Pengalaman Internasional dan Kiprah Strategis
Renaldi Zein bukan nama baru di dunia komunikasi. Ia adalah alumni FISIP Universitas Indonesia jurusan Corporate Management in Broadcasting. Kariernya menanjak sejak menjadi anggota Dewan Pengawas Radio Republik Indonesia (2005–2010), ditunjuk langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dan disahkan melalui uji kelayakan di Komisi I DPR RI.
Sebagai anggota dewas termuda kala itu, Renaldi tak segan turun langsung memantau kualitas siaran radio, bahkan menjelajahi pelosok tanah air melalui perjalanan darat. Reputasinya menembus batas negara: ia pernah menjabat sebagai Wakil Presiden Asia Broadcasting Union yang berbasis di Kuala Lumpur, Malaysia.
Tak hanya disegani di dalam negeri, ia juga memiliki jejaring erat dengan media internasional seperti IRNA (Iran), RTM Malaysia, CNA Singapura, ABC Australia, hingga RNZ Selandia Baru. Ia gemar siaran budaya, bersahabat dengan penyiar Minang, pencinta Gamelan, dan piawai memainkan gitar serta piano.
Rekam jejak Renaldi mencakup sektor multinasional hingga BUMN. Ia pernah menjabat posisi senior di perusahaan global Monsanto (1996–2002), sebelum akhirnya pada awal 2025 bergabung ke PT Agrinas Palma Nusantara. Direktur Utamanya, Letjen TNI (Purn) Agus Sutomo, adalah sahabat lama sejak masa pengabdian di Dewan Pengawas RRI.
Gaya komunikasinya yang luwes membuatnya dipercaya untuk merajut relasi kelembagaan dan membangun citra perusahaan sawit negara yang kini sedang bertumbuh.
Kepedulian Sosial dan Prinsip Hidup
Sejak 2002, Renaldi turut mendirikan Yayasan Sekolah Alam Tunas Mulia di Sumur Batu, Bantar Gebang, Bekasi. Di sana, ia berjuang bersama untuk memberikan pendidikan layak bagi anak-anak dari keluarga pemulung.
Ini sejalan dengan prinsip hidupnya yang sederhana, ia merasa bahagia ketika dapat membahagiakan orang lain, tanpa membedakan ras, suku, atau status sosial. Dan mungkin, justru karena prinsip inilah ia begitu dicintai oleh banyak orang.

Di tengah kehangatan dapur Pondok Pesantren Tahfidz Alam Tunas Mulia, Siti Mega Rahayu menyempatkan diri menyampaikan pesan hangat untuk sosok yang sangat ia hormati, H. Renaldy Zein. “Di hari istimewa ini, izinkan saya mengucapkan selamat ulang tahun dan terima kasih yang tulus,” ujar perempuan yang akrab disapa Bi Ayu tersebut.
Sebagai koki pondok, Bi Ayu melihat langsung keteladanan Renaldy dalam keseharian. “Kami menyaksikan sendiri bagaimana beliau memikul tanggung jawab besar demi memastikan para santri dan santriwati hidup dengan layak,” tuturnya. Mulai dari makanan bergizi, tempat tinggal yang nyaman, hingga pakaian bersih, semuanya diperhatikan dengan sungguh-sungguh.
Menurut Bi Ayu, kehadiran Renaldy tak sekadar sebagai pemimpin, tetapi juga sebagai sosok teladan yang tulus dan penuh kasih. “Beliau bukan hanya memimpin, tetapi benar-benar hadir untuk kami semua,” katanya.
Ia pun menitipkan harapan yang mengalir dari hati, semoga setiap doa yang terucap dari para santri saat menikmati hidangan atau merasakan kenyamanan di pondok menjadi pahala yang terus mengalir bagi Bapak Renaldy.
“Semoga Allah SWT selalu melimpahkan kesehatan, kebahagiaan, dan keberkahan dalam setiap langkah hidup beliau,” ucap Bi Ayu mengakhiri pesannya, penuh hormat.
Selamat ulang tahun, Pak Haji Renaldi Zein. Semoga sehat selalu, tetap menginspirasi, dan terus menyebarkan semangat baik lewat diplomasi radio dan teladan kehidupan.