SinarHarapan.id – Duta Besar UE untuk ASEAN, Sujiro Seam, memulai Pekan Diplomasi Hijau UE-ASEAN 2024 di Jakarta, Minggu (27/10).
Lomba lari dan jalan santai 5 KM bertajuk “Transisi Hijau UE-ASEAN untuk Planet Berkelanjutan” menandai peluncuran diplomasi hijau Uni Eropa-ASEAN tersebut.
Sekitar 500 peserta, termasuk perwakilan ASEAN, UE, negara anggota, pemuda, dan penyandang disabilitas, ikut serta. Acara berlangsung sepanjang Jalan Sudirman menuju Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.
Duta Besar Sujiro Seam menyatakan bahwa Uni Eropa mendukung transisi hijau ASEAN dan negara anggotanya.
Ia menambahkan bahwa acara ini mencerminkan komitmen UE bekerja sama dengan ASEAN untuk masa depan yang lebih hijau, berkelanjutan, dan inklusif.
“Ini mendorong individu dan organisasi untuk mengambil tindakan melindungi lingkungan demi generasi mendatang,” kata Duta Besar Sujiro Seam.
Pekan Diplomasi Hijau UE merupakan kampanye global UE untuk kerja sama perubahan iklim.
Acara tahunan ini memperkuat dialog iklim dan kolaborasi global dalam isu-isu keberlanjutan. Juga menjadi platform memamerkan inisiatif keberlanjutan yang menginspirasi aksi hijau lebih lanjut.
Jihan Abdul Rahman, Kuasa Usaha dari Misi Tetap Brunei untuk ASEAN, menyebut ASEAN telah menunjukkan komitmen kuat terhadap perubahan iklim.
Dia menyoroti pendirian Pusat Perubahan Iklim ASEAN untuk koordinasi dan kerja sama perubahan iklim regional.
“ASEAN bekerja sama dengan mitra seperti UE untuk menciptakan kawasan yang tangguh dan siap menghadapi dampak perubahan iklim.”
Acara jalan santai dan lari di Jakarta menjadi kegiatan pembuka Pekan Diplomasi Hijau UE-ASEAN 2024 di Asia Tenggara. Delegasi UE di ASEAN juga mengadakan rangkaian acara mempromosikan aksi iklim di kawasan ini.
Diskusi Publik
Seusai jalan dan lari santai, acara berlanjut dengan diskusi publik yang menampilkan proyek UE-ASEAN, negara anggota UE, dan acara bincang-bincang.
Diskusi ini mengangkat topik seperti ekonomi sirkular, keanekaragaman hayati, dan dampak iklim terhadap perempuan.
Yulia Ratnasari, pendiri Karbon Biru, menyatakan pentingnya menjaga keanekaragaman hayati dan masyarakat pesisir.
“ASEAN adalah rumah keanekaragaman hayati dan garis pantai yang kaya, tugas kita memastikan pembangunan inklusif,” kata Yulia.
Yulia Ratnasari adalah penerima penghargaan program Erasmus Mundus UE tentang Ekonomi Sirkular dan finalis Kompetisi Proyek Berkelanjutan Pemuda UE 2023.