SinarHarapan.id – Suasana haru sekaligus bahagia menyelimuti acara pembukaan Maria Monique Happy Room (MMHR) ke-105 di Medan, Sabtu (26/9/2026). Ruang khusus yang dihadirkan Maria Monique Last Wish Foundation (MMLWF) ini didedikasikan bagi anak-anak penderita HIV/AIDS dan para ibu mereka.
MMHR dikenal sebagai ruang trauma healing yang juga menjadi wadah bermain bagi anak-anak difabel, anak-anak dengan penyakit kritis, serta korban bencana alam. Hingga kini, lebih dari 100 MMHR telah hadir di berbagai daerah di Indonesia dan sejumlah negara, mulai dari Taiwan, Thailand, Filipina, Shanghai, Haiti, hingga Afrika Selatan.
“MMHR pertama kami dirikan di Johannesburg, Afrika Selatan, bersama Gail Johnson, pendiri Nkhosi Johnson. Saat itu, ruang sederhana menjadi tempat bermain bagi 131 anak penderita HIV/AIDS beserta ibunya,” kenang Natalia Tjahja, pendiri MMLWF.
Baca Juga: Natalia Tjahja & Andrew Parsons Satukan Dukungan Paralimpik Dunia lewat 100 CTF
Natalia juga menuturkan pengalamannya mendirikan MMHR di Haiti pada 2010. Ia memimpin misi kemanusiaan di tengah situasi sulit pascagempa dahsyat. “Kami membeli piano, kursi roda, hingga televisi di tengah kota yang luluh lantak. Bahkan, saya sempat dikepung 300 warga yang putus asa dan akhirnya menyampaikan pesan mereka ke CNN di Atlanta,” ujarnya.
Parade Kaftan Penuh Makna
Di Medan, pembukaan MMHR-105 berlangsung penuh kehangatan. Seorang anak penderita HIV menghampiri Natalia dan berkata lirih, “Terima kasih sudah peduli terhadap kami.”
Sebagai kejutan, Natalia membagikan tas berisi hadiah untuk para ibu. “Pakaian-pakaian ini hadiah dari Tuhan, mari kita adakan fashion show sekarang,” ujarnya.
Sontak, suasana berubah meriah. Para ibu yang mengenakan kaftan serupa dengan Natalia dan Saurma Siahaan, Ketua YP ADHA, berjalan satu per satu sambil menyebutkan nama mereka. Parade sederhana ini dipimpin langsung oleh Saurma, dan ditutup Natalia dengan ucapan, “Terima kasih Tuhan untuk fashion show ini.”
Tidak hanya para ibu yang berbahagia. Anak-anak juga larut dalam keceriaan, terutama ketika bermain trampoline. Seorang anak bernama Sabila, yang baru kehilangan ayah akibat HIV, berujar polos, “Saya ingin bisa bermain di trampoline ini, Bu.”
Ruang Bermain Penuh Warna
MMHR-105 Medan menghadirkan berbagai fasilitas bermain: dapur mini, supermarket, istana boneka, balok asah otak, piano, dinosaurus besar, kostum pemain, beberapa laptop, hingga trampoline. Semua dirancang sebagai ruang aman dan gembira bagi anak-anak yang selama ini hidup dengan keterbatasan.
Dalam acara itu, Natalia menyampaikan apresiasi kepada para remaja pendukung kegiatan, seperti Jaythaneal Skylar Sutrisno (Los Angeles), Jadrianna Aletta Sutrisno (Jakarta), Ricardo Ryo (Jakarta), Malika Djajadiningrat (Jakarta), Warren G Sebastian (Taipei), Darren Zhang (Melbourne), dan Citta Ramli (Jakarta). Ucapan terima kasih juga diberikan kepada Emmy Sung, Karin Linggrid Koh, serta pihak Citilink dan Garuda Food yang turut mendukung.
“Saya bersyukur kepada Tuhan dan berterima kasih kepada Saurma Siahaan,” kata Natalia menutup acara dengan mata berkaca-kaca.
Misi Berlanjut
Selepas Medan, program charity berikutnya akan hadir di Jakarta dengan tajuk “Road To Give” bersama Marriott International Group Indonesia.