SinarHarapan.id – Satu lagi film Horor dengan mengangkat budaya lokal siap tayang di Bioskop. Film yang berjudul ‘Lintrik’ produksi dari kolaborasi antara Prama Gatra Film dan Rumah Semut Film siap hadir di layar lebar.
Disutradarai Irham Acho Bahtiar, film ini bukan sekadar horor biasa melainkan drama psikologis menggali sisi mistis budaya Jawa kuno dengan pendekatan sinematik yang kuat dan mendalam.
Film Lintrik, sebuah drama psikologis mistis berlatar budaya Banyuwangi yang
mengangkat sisi kelam dan spiritual dari tradisi kuno ilmu pengasihan Jawa yang dikenal dengan nama “lintrik” ilmu pelet perempuan yang dipercaya memiliki kekuatan supranatural luar biasa namun hanya bisa dijalankan oleh dukun wanita melalui ritual ekstrem.

Ide film ini muncul pada akhir tahun 2022 ketika produser Bu Asye Siregar menemukan film pendek berjudul Lintrik-Janakim Series karya anak-anak muda Banyuwangi di YouTube.
Mereka bukan hanya berkontribusi dalam produksi, tetapi juga menjadi konsultan budaya selama proses pembuatan film.
“Lintrik” dalam kepercayaan masyarakat Jawa adalah bentuk ilmu pengasihan yang sangat kuat, bahkan mampu mempengaruhi korban meski berada di luar negeri.
Berbeda dengan pelet pada umumnya, lintrik hanya bisa dilakukan dukun perempuan menjalani ritual ekstrem, termasuk salah satunya mengelilingi kuburan keramat tanpa busana.
Proses syuting dilakukan di dua lokasi utama: Jakarta dan Banyuwangi. Dengan dukungan penuh dari Pemda Banyuwangi, film ini bahkan mengambil gambar langsung di beberapa festival budaya setempat. Lokasi ikonik seperti hutan De Djawatan, Patung Terakota, pantai, hingga pusat kota Banyuwangi turut tampil memperkuat nuansa lokal dalam cerita.
“Kami ingin menunjukkan keindahan dan kekayaan budaya Banyuwangi, tidak hanya sebagai latar, tapi sebagai ruh dari film ini,” ujar sutradara Irham Acho Bahtiar di Kemang, Kamis (5/6).
Sejumlah tokoh budaya Banyuwangi ikut terlibat, seperti Mak Temu Misti, maestro tari Gandrung terakhir, serta seniman senior Mas Yon DD. Mereka menggunakan bahasa Osing, bahasa asli Banyuwangi, untuk menjaga keaslian budaya.
Film Lintrik juga diperkuat oleh aktor-aktor papan atas seperti Donny Damara, Yatti Surachman, Meisya Amira, Karina Icha, Akbar Nasdar, dan Fannita Posumah. Selain itu, aktor muda Teguh Ryder turut membintangi sebagai ustaz muda dengan karakter unik.
“Selama syuting yang berlangsung 25 hari, tim produksi mengalami berbagai kejadian di luar nalar. Salah satu yang paling berkesan terjadi di sebuah hutan di Banyuwangi, di mana hujan selalu turun setiap kali kru bersiap syuting, namun berhenti saat tidak melakukan pengambilan gambar. Fenomena ini hanya berhenti setelah dilakukan ritual khusus,” pungkas Acho.