Gaya Hidup

Film ‘Pesantren’, Mendapatkan Apresiasi di Berbagai Negara

×

Film ‘Pesantren’, Mendapatkan Apresiasi di Berbagai Negara

Sebarkan artikel ini
Para pemain dan sejumlah crew film Pesantren. (Dok/sh.id)

SinarHarapan.id–  Dunia perfilman Indonesia akan menayangkan film ‘Pesantren’. Di film Pesantren, Lola Amaria dan Shalahuddin Siregar berkolaborasi memainkan perannya sebagai produser dan sutradara.

Film Pesantren dibuat mengingat Indonesia adalah negara dengan populasi muslim terbesar di dunia dan diketahui memiliki 25.000 pesantren.

Karena terkesan tertutup, banyak stigma negatif yang dilekatkan padanya, padahal sebenarnya apa yang kita tahu tentang institusi pendidikan tertua di Indonesia ini?

“Film Pesantren adalah usaha untuk mencari tahu tentang hal itu, tentang bagaimana kehidupan para santri di pesantren,” kata Lola Amaria di Bioskop XXI Epicentrum Walk, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (1/8/2022).

Riset film Pesantren mulai digarap Lola Amaria bersama Shalahuddin Siregar tahun 2015.

Cerita para santri itu dikisahkan baik melalui kisah dua santri dan guru muda di Pondok Kebon Jambu Al-Islamy, sebuah pesantren terbesar dengan 2.000 santri di Cirebon, Jawa Barat.

Pondok pesantren ini adalah pesantren tradisional pada umumnya, tetapi istimewa karena dipimpin perempuan.

Shalahuddin Siregar tidak hanya ingin membuat film yang hanya menjelaskan apa itu pesantren, tetapi melihat lebih dalam hal yang jarang dibahas di luar.

Film Pesantren ini fokus pada bagaimana Islam dari sudut pandang perempuan,” kata Shalahuddin Siregar.

Pemutaran film Pesantren juga di hadiri Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar atau biasa di kenal dengan Cak Imin.

Cak Imin mengaku terkesan sekaligus terharu setelah menyaksikan gala premiere film Pesantren. Film tersebut merupakan karya dari Sutradara Shalahuddin Siregar.

“Saya benar-benar terharu dan bangga, filmnya orisinil, asli, dan lebih asli lagi (pesantren sebagai objek film) belum berubah seperti waktu saya masih kecil,” kata Cak Imin dalam press conference setelah pemutaran film Pesantren.

Film Pesantren diproduksi Negeri Films, sementara distribusinya di bioskop dilakukan Lola Amaria Productions, model kerjasama yang jarang dilakukan di Indonesia, meskipun ini praktik yang lazim di luar negeri.

Lola Amaria mengatakan, isu yang dibawa film Pesantren sangat penting untuk Indonesia saat ini.

Oleh karena itu, Lola Amaria mau mendistribusikan film Pesantren di jaringan bioskop komersil agar masyarakat tahu kehidupan sebenarnya di pesantren.

Tidak hanya itu, Lola Amaria Production dengan Yayasan Bumi Karya Lestari juga membuat program Sinema Ramadan, yaitu program pemutaran film Pesantren di 10 pesantren di pulau Jawa selama bulan Ramadan tahun 2022.

Program ini dibuat sebelum rilis di bioskop untuk melihat bagaimana pendapat para santri sebagai subjek di film ini.

Produksi film Pesantren yang dimulai tahun 2015 ini sempat berhenti di tengah jalan karena kesulitan pendanaan dan juga masa pandemi.

Meskipun begitu, film ini akhirnya bisa selesai pada tahun 2019 dengan dukungan dari In-Docs, Steps International, Kedutaan Denmark di Jakarta, Talents Tokyo, serta dua stasiun TV internasional-NHK dan Al Jazeera Documentary Channel.

Film ini diputar pertama kali di International Documentary Film Festival Amsterdam (IDFA) pada tahun 2019.

IDFA adalah festival dokumenter paling bergengsi dan terbesar di dunia. Film Pesantren mulai diputar di bioskop pada Kamis (4/8/2022).  **