Kesra

Gerakan Sedekah Sampah Indonesia: Masjid Penggerak Ekonomi Sirkular untuk Masyarakat Sehat dan Lestari

×

Gerakan Sedekah Sampah Indonesia: Masjid Penggerak Ekonomi Sirkular untuk Masyarakat Sehat dan Lestari

Sebarkan artikel ini

Masjid Baitul Makmur Cikarang meluncurkan GRADASI, Gerakan Sedekah Sampah. Lihat bagaimana masjid menjadi pusat sirkular ekonomi, edukasi, dan solusi lingkungan di Bekasi.

SinarHarapan.id – Masjid Baitul Makmur di Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, mengambil langkah progresif dengan menjadi tuan rumah meluncurkan kegiatan “Gerakan Sedekah Sampah Indonesia (GRADASI): Masjid Penggerak Ekonomi Sirkular untuk Masyarakat Sehat dan Lestari.” Inisiatif ini menandai upaya terpadu untuk mengubah fungsi rumah ibadah menjadi pusat pendidikan, pemberdayaan, sekaligus katalisator kesadaran lingkungan dan ekonomi sirkular.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program nasional GRADASI , sebuah kolaborasi lintas sektor yang melibatkan Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Sekretariat Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut (TKN PSL), dan didukung oleh UNDP Indonesia.

Swasembada Lingkungan Dimulai dari Masjid

Ketua DKM Masjid Baitul Makmur, Suhapli , menegaskan bahwa program ini bertujuan menunjukkan peran masjid yang lebih luas.

“Kami ingin menunjukkan bahwa masjid bukan hanya tempat beribadah, tetapi juga pusat perubahan perilaku umat . Melalui Gerakan Sedekah Sampah Indonesia, kami mengajak masyarakat untuk mewujudkan kepedulian terhadap kebersihan dan lingkungan sebagai bagian dari nilai keimanan,” ujar Suhapli.

Program visi ini sejalan dengan implementasi Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2018 tentang Penanganan Sampah Laut, yang bertujuan mengedukasi masyarakat agar pengelolaan sampah menjadi bagian dari tanggung jawab moral lingkungan.

Aksi Sedekah dan Edukasi Lingkungan

Acara ini berhasil menarik partisipasi lebih dari 300 peserta , yang terdiri dari perwakilan pondok pesantren, guru, dan santri se-Kabupaten Bekasi.

Rangkaian kegiatan diawali dengan Aksi Sedekah Sampah , di mana jamaah diimbau membawa sampah anorganik terpilah dari rumah. Kegiatan berlanjut di masjid Eco Edu Park , di mana peserta diajak berkeliling melihat berbagai inovasi pengelolaan lingkungan yang telah diterapkan, seperti lubang biopori, komposter, keran hemat air, dan panel surya.

Sesi utama ditutup dengan Talkshow Interaktif yang membahas dua fokus utama:

Kesehatan Lingkungan: Keterkaitan antara timbulnya sampah dengan kesehatan lingkungan dan manusia, dibawakan oleh Emi Kuntari dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi.

Kemaslahatan Sosial: Strategi memakmurkan masjid yang ramah lingkungan untuk kemaslahatan sosial disampaikan oleh Suhapli, Ketua DKM Masjid Baitul Makmur.

Dukungan Lintas dan Lembaga Harapan Berkelanjutan

Dukungan kuat datang dari berbagai pihak, menekankan bahwa solusi lingkungan harus berbasis komunitas dan nilai spiritual.

Ahmad Bahri Rambe , Koordinator Nasional TKN PSL sekaligus Koordinator Proyek Nasional UNDP Indonesia, menyoroti pentingnya kemitraan ini. “GRADASI adalah bukti bahwa solusi lingkungan dapat tumbuh dari komunitas berbasis nilai spiritual. Kolaborasi seperti ini menjadi contoh nyata bagaimana pembangunan berkelanjutan dapat dimulai dari tingkat lokal ,” tegasnya.

Senada, Hayu Prabowo , Ketua LPLH & SDA Majelis Ulama Indonesia (MUI), menegaskan bahwa pelestarian lingkungan adalah amanah keagamaan. “Ketika masjid berperan aktif, kita sesungguhnya sedang menegakkan nilai iman dalam bentuk tindakan nyata ,” ujarnya.

Sementara itu, Aisyah Syafei dari Kementerian Lingkungan Hidup, menambahkan bahwa partisipasi masyarakat ini adalah penggerak utama perekonomian sirkular nasional. “Melalui gerakan seperti GRADASI, kami melihat potensi luar biasa dari kolaborasi dalam membangun ekosistem ekonomi sirkular yang berkelanjutan ,” tutupnya.

Sebagai simbolis, dilakukan penyerahan atribut GRADASI kepada pengurus masjid. Diharapkan semangat ini tidak berhenti di Masjid Baitul Makmur, tetapi menjadi gerakan bersama untuk meningkatkan kesadaran lingkungan di setiap rumah ibadah, khususnya di wilayah Bekasi dan sekitarnya. (rht)