Gaya Hidup

Glitz Inclusive Club, Penanda Baru dengan Keunikannya di Dunia Malam

×

Glitz Inclusive Club, Penanda Baru dengan Keunikannya di Dunia Malam

Sebarkan artikel ini
Jeremy Christopher, Marketing Manager Glitz saat berbincang bersama timnya soal program-program yang akan diluncurkan Glitz saat soft launching, Sabtu (27/4/2024) malam. (SH.ID/Nonnie Rering).

SinarHarapan.id – Glitz Inclusive Club hadir di Jakarta menambah ramai dunia hiburan malam di Jakarta. Glitz hadir pertama kali lewat acara soft opening di akhir pekan, tepatnya pada Sabtu, 27 April 2024.

Klub malam (lounge dan club) ini tak hanya menghadirkan hiburan yang menggoda, tapi juga mewakili ruang aman bagi semua kalangan, termasuk minoritas dan komunitas yang sering terabaikan sebagai perayaan keragaman dan inklusivitas.

Lokasi tepatnya Glitz Inclusive Club ada di Kuningan City Mall, tepatnya di lantai 3, Glitz hadir dengan mempersembahkan konsep hiburan yang merangkul semua individu tanpa memandang latar belakang atau penampilan mereka.

Tema “A Tribute to Jakarta Historic Community Clubs” menghiasi soft opening ini dengan kehadiran beberapa pemain terkenal dari dunia musik dan teater Jakarta.

Salah satu keistimewaan yang ditawarkan oleh Glitz Inclusive ini adalah prinsip inklusivitas yang diusungnya. Menjadi lebih dari sekadar tempat hiburan biasa, klub ini menjadi rumah bagi semua kalangan, termasuk individu dengan disabilitas, terutama untuk komunitas tuli atau tunarungu.

Pihaknya mempekerjakan dan memberdayakan lebih dari 30 orang yang berasal dari kelompok minoritas, terutama untuk komunitas tuli. Tim manajemen sangat memahami rintangan yang dihadapi oleh minoritas dan masyarakat di Indonesia yang telah berjuang untuk penerimaan dan pengakuan di Indonesia.

Bahkan, manajemen klub telah melatih stafnya untuk memahami bahasa isyarat, serta menyediakan tutorial melalui barcode di meja pengunjung untuk memudahkan pemesanan dan transaksi.

Acara demi Acara ditampilkan dengan begitu menarik saat soft launching Glitz Inclusive Club, Sabtu malam. (SH.ID/Nonnie Rering).

Jeremy Christopher, Marketing Manager Glitz, kepada media yang juga hadir saat soft opening menyatakan, pihaknya ingin memberikan kesempatan bagi teman-teman yang berkebutuhan khusus untuk bekerja di industri hiburan malam. Hal ini merupakan wujud nyata dari upaya Glitz Inclusive dalam mendukung inklusivitas dalam dunia kerja.

“Inspirasi dari Glitz Inclusive berasal dari pengalaman individu yang pernah ditolak masuk ke klub karena alasan sepele. Klub ini hadir untuk mengubah paradigma tersebut dengan menerima semua orang tanpa terkecuali. Jam operasional Glitz mulai dari pukul 18.00 hingga 22.00 WIB setiap hari, dan berlanjut hingga pukul 02.00 dini hari sebagai klub, Glitz Inclusive pastinya menjanjikan destinasi hiburan malam yang selalu menarik untuk dikunjungi semua orang,” kata Jeremy Christopher.

Glitz Inclusive dikemas untuk menjadi mercusuar penerimaan, mendobrak hambatan, dan menantang diskriminasi.

Tak cuma itu, Glitz Inclusive juga aktif terlibat dengan dan mendukung kelompok minoritas, komunitas, organisasi, dan inisiatif lokal. Dengan pendekatan yang inklusif, klub ini berkomitmen untuk memberdayakan individu dari kelompok minoritas, seperti komunitas Tuli, perempuan, dan orang dengan disabilitas.

Melalui soft opening ini, Glitz Inclusive Club membuktikan bahwa inklusivitas bukanlah sekadar slogan, tetapi sebuah komitmen nyata untuk menciptakan ruang yang aman, ramah, dan menyenangkan bagi semua individu.

Pihak manajemen Glitz berharap, langkah-langkah inovatif yang diambil oleh Glitz Inclusive dapat menjadi contoh bagi industri hiburan malam di Indonesia untuk menyediakan ruang yang inklusif dan menerima bagi semua orang.

“Kami percaya bahwa setiap individu terlepas dari latar belakang mereka, berhak mendapatkan ruang di mana mereka dapat menjadi diri mereka yang otentik, bebas dari penilaian dan diskriminasi. Misi kami adalah menciptakan pusat hiburan yang melayani komunitas dan kelompok yang unik dan beragam melalui Glitz Inclusive yang terletak di puncak Jakarta Selatan,” tutupnya.  (non)