Gaya Hidup

Hidup Sehat, Upaya Cegah Penurunan Kondisi Fisik Lansia

×

Hidup Sehat, Upaya Cegah Penurunan Kondisi Fisik Lansia

Sebarkan artikel ini

SinarHarapan.id – Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI mencatat jumlah lansia di Indonesia terus mengalami peningkatan. Dari sekitar 22 juta pada 2016 meningkat menjadi 31 juta pada 2022.

Laju pertumbuhan populasi lansia tersebut perlu diseimbangkan dengan kualitas hidup yang baik, agar para lansia dapat tetap sehat, kuat, dan produktif.

“Lansia yang sehat artinya sehat secara fisik, mental, spiritual, maupun sosial. Agar kelak tetap menjadi lansia sehat, kita membutuhkan tubuh yang mampu menopang aktivitas sehari-hari, sehingga tetap mandiri dan produktif selama mungkin,” jelas Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Geriatri, dr. Ika Fitriana, Sp.PD-K.Ger dalam acara “Healthy Geriatric, Good Quality of Life” yang digelar PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) di Galea Ethimo, Rumah Perubahan, Senin (29/5).

Dr. Ika memaparkan, otot memiliki peran penting bagi tubuh untuk menopang aktivitas sehari-hari. Salah satu kelainan pada otot yang berhubungan dengan proses penuaan adalah sarkopenia.

Sarkopenia adalah kehilangan massa dan/atau kekuatan otot yang dapat disertai dengan penurunan performa fisik.

Lansia yang menurun performa fisiknya sudah pasti akan terganggu aktifitasnya, mengalami gangguan kesehatan, seperti cepat lelah dan renta hingga membutuhkan alat bantu untuk beraktivitas, mudah sakit, dan jika sudah sakit sulit untuk kembali aktif, mudah jatuh yang pada akhirnya meningkatkan risiko patah tulang, serta mudah mengalami gangguan depresi.

“Kabar baiknya, sarkopenia bisa dicegah sejak dini. Kesehatan otot dapat dijaga dengan memperhatikan nutrisi dan latihan fisik. Latihan yang saat ini dianjurkan adalah latihan fisik multimodal dengan memperhatikan nutrisi kaya protein dan zat-zat yang khususnya diperlukan untuk kerja otot, di antaranya berbagai elektrolit (yang ada dalam sayur dan buah), omega 3, antioksidan, vitamin D, dan mineral seperti kalsium,” kata dr. Ika.

Lansia juga perlu berhati-hati terhadap ragam penyakit baru yang dapat muncul secara mendadak.

Berkaca dari pandemi Covid-19, Center for Disease Control and Prevention (CDC) mengungkapkan bahwa lansia yang berusia diatas 65 tahun lebih rentan dan akan mengalami tingkat keparahan yang lebih tinggi terhadap infeksi Covid-19.

Penyebabnya, kata dr. Ika, kondisi tubuh dan sistem imun lansia semakin melemah, terutama jika mengidap penyakit kronis bawaan.

“Setelah pandemi Covid-19, kita tidak tahu kondisinya akan seperti apa, atau ada penyebaran penyakit apa saja. Hendaknya masyarakat jangan lengah,” pesan tokoh geriatrik sekaligus Founder Rumah Perubahan, Prof. Rhenald Kasali, Ph.D.

“Perubahan iklim, kepadatan penduduk, dan media sosial, mengakibatkan banyak hal berubah. Maka, harus direspons dengan gaya hidup sehat agar kita tetap bisa produktif.”

“Salah satu cara memenuhi asupan lansia adalah dengan menambahkan makanan cair. Entramix dan Entrasoy merupakan pilihan makanan cair, karena keduanya memiliki CAKEP (Calsium, Karbohidrat, Energi, dan Protein) yang berguna untuk memenuhi kebutuhan nutrisi lansia untuk tetap hidup sehat, kuat, dan produktif,” tutur Ahli Gizi sekaligus Brand Owner Entramix & Entrasoy, Airin Levina, S.Gz.

Airin mengatakan, Entramix terbuat dari 100 persen protein hewani dari susu whey dan kasein. Sedangkan Entrasoy terbuat dari 100 persen protein nabati (soya atau kedelai).

Entrasoy cocok bagi lansia yang alergi protein hewani, laktosa, dan menganut pola hidup vegan. Entramix atau Entrasoy dapat diminum satu gelas setiap hari untuk memenuhi nutrisi seimbang bagi orang lanjut usia.

Acara yang digelar dalam rangka memperingati Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) tersebut dihadiri sekitar 300 lansia dari berbagai komunitas di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi).

Di antaranya, Forum Komunikasi Lanjut Usia (FKLU), Ikatan Keluarga Pensiunan Listrik Negara (IKPLN), Komunitas Lansia Bugar Ceria, dan sejumlah komunitas senam.

“Perayaan ini merupakan bentuk kepedulian Kalbe terhadap kaum lanjut usia (lansia), agar tetap menjaga kualitas hidup. Lansia sendiri merupakan kelompok usia yang perlu perhatian khusus, apalagi lansia sering kali mengalami penurunan fungsi tubuh. Penurunan kondisi fisik berpengaruh terhadap produktivitas lansia, sehingga keseimbangan nutrisi perlu dijaga melalui asupan bergizi setiap harinya,” ujar Presiden Direktur PT Finusolprima Farma Internasional, a Kalbe Company, dr. Selvinna, M.Biomed.

“Kalbe berkontribusi dalam meningkatkan kualitas hidup para lansia melalui rangkaian acara HLUN, berupa edukasi kesehatan dalam seminar atau talkshow dan pemeriksaan kesehatan. Juga dilakukan pengembangan komunitas lansia yang kreatif dan berkesinambungan seperti pertemuan rutin hingga gathering. Perayaan HLUN juga akan berlangsung pada 11 Juni 2023 di Yogyakarta, Old Shanghai Sedayu City, dan Pantjoran PIK,” pungkasnya.

 

 

Kesra

SinarHarapan.id – Hunian layak berupa rumah susun (Rusun) yang dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tidak hanya menyasar…