SinarHarapan.id-Menteri Pendidikan Abdul Mu’ti bertemu Gubernur Jeju di forum APEC.
Pertemuan ini membahas kerja sama pendidikan berbasis lingkungan. Fokus utamanya adalah pengembangan sekolah ramah lingkungan.
Kedua pihak mengeksplorasi pemanfaatan energi terbarukan di sekolah. Pengelolaan limbah berkelanjutan juga menjadi prioritas dalam kolaborasi ini.
Menteri Mu’ti menekankan pentingnya listrik di daerah terpencil. Ia menyebut energi terbarukan solusi untuk sekolah tanpa akses listrik.
Selain itu, kesadaran pengelolaan sampah perlu ditingkatkan. Contoh nyata sudah ada di Bontang, Kalimantan Timur.
Gubernur Jeju, Oh Young-hun, mendukung penuh inisiatif ini. Ia menawarkan berbagi praktik terbaik dari Jeju.
Provinsi Jeju siap mentransfer teknologi energi bersih ke Indonesia.
Kepala BSKAP, Toni Toharudin, mengusulkan perluasan ke pendidikan vokasi. Program percontohan berbasis teknologi Jeju bisa diadaptasi di Indonesia.
Kerja sama ini sejalan dengan agenda pembangunan berkelanjutan. Tujuannya adalah mendorong transformasi pendidikan hijau di Asia-Pasifik.
Ini menjadi langkah nyata menuju sekolah berkelanjutan. Jeju dan Indonesia berpotensi menciptakan model pendidikan ramah lingkungan.
Ke depan, kerja sama ini bisa diperluas ke lebih banyak daerah. Dampaknya diharapkan meningkatkan kualitas pendidikan sekaligus lingkungan.(Infopublik/IS)
