SinarHarapan.id – Kedutaan Uni Emirat Arab (UEA) meluncurkan biografi pendiri UEA, Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan di hari pertama pelaksanaan Indonesia International Book Fair, yang dihelat di Jakarta Convention Center, Rabu (25/9).
Buku yang dalam edisi bahasa Indonesia berjudul “Syekh Zayed bin Sultan Al Nahyan, Sang Pendiri Uni Emirat Arab” ini ditulis dan diterbitkan oleh The Emirates Center for Strategic Studies and Research.
“Buku ini bertujuan untuk mengungkap konteks sejarah yang kaya di mana Sheikh Zayed dibesarkan, yang menyoroti asal-usul kualitas kepemimpinannya yang luar biasa,” kata Dubes UEA untuk Republik Indonesia Abdulla Salem Al Dhaheri dalam sambutan di peluncuran buku tersebut.
“Sejak awal, Sheikh Zayed berdedikasi untuk menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi rakyatnya dan memastikan kehidupan yang bermartabat bagi mereka melalui pengembangan UEA yang modern dan maju,” kata Dubes Al Dhaheri.
Presiden UEA Sheikh Mohamed bin Zayed bin Sultan Al-Nahyan yang merupakan putra pendiri UEA, memberikan kata pengantar dalam buku ini.
Acara peluncuran buku ini bertempat di stand UEA ini dan dihadiri oleh sejumlah duta besar negara-negara Timur Tengah, mantan Wakil Menteri Luar Negeri Dino Patti Djalal, dan para pengunjung dari berbagai kalangan.
Buku tersebut menelusuri kehidupan Sheikh Zayed sesuai dengan standar akademis yang obyektif sehingga menawarkan gambaran utuh tentang kehidupan dan pencapaiannya dalam membangun UEA.
Buku ini juga mengupas filosofi politik Sheikh Zayed, menggammbarkan kearifan dan visinya, dengan merujuk pada pernyataan, pidato, dan kesaksian orang-orang yang mengenalnya secara pribadi.
Lebih jauh, Dubes Al-Dhaheri menyampaikan harapannya bahwa buku ini dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang keunggulan, keunikan, dan kualitas kreativitas Sheikh Zayed yang terbukti dalam pencapaian dan kontribusinya yang luar biasa bagi peradaban di berbagai bidang.
Tak hanya itu, dalam kesempatan ini, Dubes AlDhaheri juga menyoroti hubungan bilateral yang terus berkembang sangat pesat antara UEA dan Republik Indonesia.
Hubungan ini semakin menguat setelah kunjungan bersejarah Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan, Presiden UEA, ke Indonesia pada 2019.
Hubungan bilateral ini mencakup berbagai bidang utama yang menjadi kepentingan bersama, termasuk pendidikan, ekonomi, kesehatan, lingkungan, energi, infrastruktur, pertanian, dan ketahanan pangan, dan lain-lain.
IIBF merupakan pameran buku tahunan yang diselenggarakan oleh Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI), dimana pada tahun ini diselenggarakan di Cendrawasih Hall, Jakarta Convention Center pada 25-29 September 2024.
Pameran yang pertama kali diadakan pada 1980 dengan nama Indonesia Book Fair (IBF), pada 2014 berganti nama menjadi Indonesia International Book Fair (IIBF) untuk menjangkau lebih banyak pengunjung.
Tahun ini, tiga lembaga dari UEA ikut berpartisipasi dalam ajang IIBF, yaitu: TRENDS Research and Advisory, Mohamed bin Zayed University for Humanities dan Knowledge Without Borders.
Selain dari UEA, partisipasi internasional juga datang dari China, Korea Selatan, Thailand, Australia, Jerman, Malaysia, India, Jepang, Pakistan, Afrika Selatan, Singapura, Taiwan dan India. (nat)