SinarHarapan.id – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) memperbarui website indonesia.travel dengan desain lebih interaktif dan fitur canggih. Pembaruan ini bertujuan memperkuat peran situs sebagai gerbang informasi utama bagi wisatawan yang ingin mengenal Indonesia lebih dalam.
Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menegaskan pentingnya transformasi digital dalam pariwisata.
“Menurut data Amadeus, ada hampir satu miliar pencarian tentang Indonesia, tetapi hanya 13,9 juta wisatawan mancanegara yang datang pada 2024. Konversinya hanya satu persen. Ini menunjukkan perlunya strategi yang lebih efektif,” ujarnya dalam diskusi di Gedung Sapta Pesona, Jakarta.
Baca Juga: Kemenpar Terima Pagu Anggaran 2025 Setelah Efisiensi
Peningkatan Fitur Website
Revamp tahap pertama mencakup peningkatan pencarian informasi wisata dan digitalisasi Calendar of Events. Kalender yang sebelumnya dalam format PDF kini dapat diatur berdasarkan tanggal dan destinasi, mempermudah pengguna dalam merencanakan perjalanan.
Pengembangan ini merupakan bagian dari program prioritas Tourism 5.0 yang berfokus pada inovasi berbasis teknologi. “Kami ingin menghadirkan pengalaman yang lebih personal dan efisien bagi wisatawan,” jelas Widiyanti.
Teknologi AI dalam Perencanaan Wisata
Tahap kedua pembaruan akan melibatkan kecerdasan buatan (AI) untuk memberikan rekomendasi perjalanan yang lebih personal. Teknologi ini memungkinkan wisatawan mendapatkan saran sesuai preferensi mereka, sehingga mempermudah perencanaan liburan.
Menurut Widiyanti, AI akan membantu wisatawan dalam menyusun agenda perjalanan yang lebih relevan. “Kami ingin memastikan setiap wisatawan mendapatkan pengalaman yang sesuai dengan kebutuhan mereka,” katanya.
Digitalisasi Pariwisata Berkelanjutan
Langkah terakhir dalam pembaruan website adalah digitalisasi pariwisata secara menyeluruh. Kemenpar akan mengadopsi teknologi canggih untuk mengoptimalkan ekosistem pariwisata, termasuk pengelolaan data wisatawan dan penerapan AI untuk meningkatkan layanan.
“Kami ingin menciptakan pengalaman wisata yang seamless dengan teknologi mutakhir. Indonesia tidak hanya beradaptasi, tetapi juga menjadi pelopor digitalisasi pariwisata,” ujar Widiyanti.
Menyasar Generasi Digital
Digitalisasi kini menjadi keharusan, bukan pilihan. Dengan 30 persen wisatawan global berasal dari Gen Z, pendekatan berbasis teknologi menjadi esensial. Generasi ini memiliki cara unik dalam mencari dan menyerap informasi wisata.
Persaingan global yang semakin ketat menuntut Indonesia untuk lebih inovatif. Dengan teknologi digital, daya saing pariwisata Indonesia dapat meningkat, menarik lebih banyak wisatawan mancanegara.
Melalui digitalisasi, informasi destinasi wisata dapat dikurasi secara akurat, memungkinkan wisatawan merancang perjalanan sesuai preferensi mereka. “Akses informasi yang mudah dan terpercaya menjadi kunci pengalaman wisata yang lancar. Setelah kembali, mereka bisa berbagi pengalaman melalui platform digital, menarik wisatawan lain untuk datang,” pungkas Widiyanti.