Gaya Hidup

Industri Furnitur Optimis Sambut IFEX 2023

×

Industri Furnitur Optimis Sambut IFEX 2023

Sebarkan artikel ini

SinarHarapan.id-Industri furnitur dan kerajinan diperkirakan akan terus tumbuh positif di tahun-tahun mendatang. Hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Menteri Perindustrian RI, Agus Gumiwang Kartasasmita, saat membuka pameran Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2022.

Mengutip Centre for Industrial Studies (CSIL), konsumsi furnitur global pada tahun 2022 diperkirakan tumbuh sebesar 3,9%. Sementara itu, Technavio merilis laporan “Global Furniture Market 2020 – 2024”[1] yang menyebut pasar furnitur akan naik $113,61 miliar dalam periode di atas.

Pertumbuhan yang lebih signifikan dilaporkan oleh Fortune Business Insights™ dalam “Furniture Market, 2021 – 2028[2]” yang memperkirakan pasar furnitur global akan mencapai $720,2 miliar pada 2028 dengan CAGR 5.5 persen pada 2021 – 2028.

Pasar Asia Pasifik diperkirakan akan mendominasi pertumbuhan pasar furnitur dunia. Technavio melaporkan pertumbuhannya bisa mencapai 47 persen[3]. Berdasarkan jenisnya, produk furnitur rumah tangga masih akan menjadi produk dengan penjualan tertinggi.

Laporan di atas menunjukkan optimisme pelaku pasar terhadap pertumbuhan industri furnitur global. Hal ini tentu menjadi kabar baik bagi para pelaku industri furnitur dunia, termasuk Indonesia. “Selama ini kami selalu optimis bahwa industri furnitur dan kerajinan kita akan terus bertumbuh. Saya kira hal ini bukan sekadar harapan semata melihat bahwa riset global juga menyatakan hal yang sama,” ujar Ketua Presidium Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI), Abdul Sobur.

Pertumbuhan positif industri furnitur Indonesia secara tidak langsung bisa dilihat dari keberhasilan yang dicatatkan oleh IFEX 2022.

Selama empat hari pameran, IFEX berhasil melampaui target 6.500 buyers dan visitor dengan berhasil menarik sebanyak 7.736 buyers dan visitors dari 72 negara di dunia.

Sepuluh teratas negara asal buyers dan visitors adalah: India, Australia, Malaysia, Amerika Serikat, Singapura, Perancis, China, Spanyol, Jerman, dan Korea Selatan. Enam dari sepuluh negara di atas berasal dari kawasan Asia Pasifik.

“Kami melihat ada perubahan lanskap buyers dimana biasanya Amerika Serikat dan China mendominasi tetapi tahun ini terjadi sedikit pergeseran. Buyers justru lebih banyak dari India dan Australia. Technavio memperkirakan India akan menjadi salah satu pasar terbesar furnitur di Asia Pasifik, selain China yang tetap menjadi yang terbesar di dunia,” ujar Abdul Sobur.

Dari sisi transaksi, pameran IFEX 2022 berhasil mencatatkan nilai transaksi sebesar USD650 juta dimana nilai transaksi on-the-spot pada saat pameran mencapai USD150 juta dan transaksi follow up yang terjadi mencapai USD500 juta.

“Capaian transaksi pada IFEX tahun ini melebihi ekspektasi kami. Beberapa eksibitor yang kami temui juga menyatakan hal yang sama. Meski sempat diwarnai kekhawatiran karena pameran kali ini dilakukan di luar siklus pameran furnitur ASEAN, namun pengunjung tetap ramai dan transaksi tetap bernilai tinggi,” ujar Sobur.

Optimis Sambut IFEX 2023

Melihat hasil positif yang berhasil diraih IFEX 2023, Dyandra Promosindo selaku Professional Exhibition/Event Organizer (PEO) bersama HIMKI selaku penyelenggara merasa yakin bahwa gelaran Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2023 akan lebih meriah.

Hal ini juga membuat para pelaku industri furnitur dan kerajinan Indonesia optimis menyambut gelaran IFEX 2023. Dari catatan penyelenggara, sekitar 80 persen peserta IFEX tahun ini sudah menyatakan siap mendukung kesuksesan IFEX 2023. Terlebih area pameran yang akan digunakan pada IFEX 2023 akan meliputi seluruh hall yang ada di JIExpo, Kemayoran.

“Untuk IFEX 2023 kami sudah merencanakan untuk menggunakan seluruh hall yang ada di JIExpo, Kemayoran. Dengan luas yang bertambah, jumlah peserta pun dipastikan akan semakin banyak dan nilai transaksi juga akan semakin besar,” ujar Presiden Direktur Dyandra Promosindo, Daswar Marpaung. Ia juga optimis bahwa keadaan ekonomi tahun depan akan lebih baik dari tahun ini, dan IFEX bisa menarik lebih banyak pengunjung.

Laporan Asian Development Bank (ADB) terkait pertumbuhan ekonomi Indonesia mendukung optimisme ini. Laporan tersebut menyatakan ekonomi Indonesia diperkirakan tumbuh 5 persen pada 2022 dan 5,2 persen[4]pada tahun berikutnya. Laporan “Indonesia Economic Prospect” yang dirilis World Bank[5]juga menyebut ekonomi Indonesia bisa tumbuh 5,3 persen pada 2023.

“Indikator-indikator positif ini menjadi penyemangat kami untuk terus mendorong pertumbuhan industri furnitur dan kerajinan Indonesia, khususnya melalui penyelenggaraan pameran IFEX. Pertumbuhan ekonomi tentu akan ikut mendorong pertumbuhan positif industri dan pada gilirannya akan membantu kami semakin mendekati realisasi dari target nilai ekspor kami sebesar USD 5 miliar,” pungkas Abdul Sobur.