SinarHarapan.id – Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Canberra meresmikan minimarket Beta Indonesian Grocery (BIG) di Mascot, Sydney, Australia.
Peresmian ini oleh Duta Besar RI untuk Australia dan Vanuatu, Siswo Pramono, bersama Atase Perdagangan Canberra, Agung Haris Setiawan, serta pemilik BIG, Jemy Sutrisno.
Atase Perdagangan Haris menyambut baik kehadiran BIG sebagai langkah strategis untuk memperkuat distribusi dan promosi produk makanan dan minuman (mamin) Indonesia di Australia.
“Diaspora Indonesia di Australia memainkan peran penting dalam mengenalkan kuliner dan kualitas produk Indonesia kepada masyarakat setempat,” ujar Haris.
Peran Diaspora dalam Ekspansi Produk Indonesia
Haris menegaskan bahwa diaspora Indonesia tidak hanya menjadi konsumen utama tetapi juga duta budaya dan ekonomi. Melalui berbagai komunitas dan kegiatan sosial, mereka membantu memperluas pasar produk Indonesia di Australia.
Baca Juga: Kunjungan Kerja ke Australia, Prabowo Tiba di Bandara Canberra
BIG menyediakan beragam produk mamin Indonesia, seperti mi instan, jamu, kerupuk, dan sambal. Minimarket ini merupakan cabang kedua setelah Omega Mart Grocery (OMG) yang telah diresmikan tahun lalu di Central Business District (CBD) Sydney.
Potensi Pasar Australia dan Rencana Ekspansi
Keberhasilan minimarket produk Indonesia di CBD Sydney dan Mascot menunjukkan potensi besar produk Indonesia di Australia. Haris mengungkapkan bahwa ekspansi ke Melbourne pada pertengahan tahun ini mendapat sambutan positif.
“Ekspansi ini merupakan bagian dari strategi memperluas jaringan pemasaran produk Indonesia,” kata Haris.
Kehadiran BIG juga mendukung program UMKM Berani Inovasi, Siap Adaptasi Ekspor (UMKM BISA Ekspor) yang dicanangkan Kementerian Perdagangan. Program ini bertujuan meningkatkan daya saing UMKM Indonesia di pasar global.
Sinergi dengan Komunitas Pelajar Indonesia
Haris menjelaskan bahwa pertumbuhan diaspora Indonesia, termasuk hampir 20 ribu pelajar Indonesia di Australia, turut mendorong permintaan produk Indonesia.
“Keberadaan pelajar Indonesia membuka peluang besar untuk memperluas distribusi produk Indonesia,” jelasnya.
Harapannya, pelajar Indonesia dapat menjadi agen promosi yang mengenalkan produk nasional ke masyarakat internasional.
Komitmen BIG dalam Promosi Produk Indonesia
Sementara itu, pemilik BIG, Jemy Sutrisno, menegaskan komitmennya untuk terus mengembangkan minimarket sebagai pusat perbelanjaan produk khas Indonesia.
“Dengan populasi diaspora yang besar, Mascot menjadi lokasi strategis untuk mempermudah akses produk Indonesia,” kata Jemy.
Perdagangan Indonesia-Australia
Data Biro Statistik Australia (ABS) menunjukkan ekspor mamin Indonesia ke Australia mencapai USD 380 juta pada 2024, meningkat USD 100 juta dari tahun sebelumnya.
Data Kementerian Perdagangan mencatat total ekspor Indonesia ke Australia mencapai USD 4,95 miliar pada 2024, meningkat 55,99 persen dari tahun sebelumnya.
Peningkatan ini menunjukkan semakin kuatnya penetrasi produk Indonesia di pasar Australia, baik di kalangan diaspora maupun penduduk lokal.