SinarHarapan.id-Sekjen Kemenag Kamaruddin Amin menegaskan agama harus hadir sebagai solusi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Agama tidak hanya membahas teologi, tetapi juga harus menjaga kerukunan, lingkungan, dan pemberdayaan ekonomi umat.
Hal ini pada usai acara sosialisasi Asta Protas (8 Program Prioritas) 2025–2029 Kementerian Agama di Jakarta.
Kamaruddin menekankan pentingnya program keagamaan yang berdampak nyata bagi masyarakat dari tingkat pusat hingga desa.
Sebagai bagian dari konsep Beragama Berdampak, Kemenag akan fokus pada orientasi lingkungan di institusi keagamaan.
Kantor Kemenag dan KUA berharap bisa lebih ramah lingkungan dengan menanam pohon dan menggunakan air secara efisien.
Setelah Lebaran, Kemenag akan meluncurkan Gerakan Tanam Pohon Cinta.
Program ini melibatkan calon pengantin, santri, dan mahasiswa untuk menanam pohon secara sukarela.
Setiap pasangan calon pengantin dapat menanam dua pohon, sehingga menghasilkan tiga juta pohon baru.
Gerakan ini bertujuan membangun kesadaran ekologi dan kepedulian terhadap lingkungan.
Kemenag juga menyoroti potensi besar dalam pemberdayaan ekonomi berbasis keagamaan.
Ekonomi umat mendapat nilai prospektif dan perlu maksimal untuk kesejahteraan masyarakat.
Dengan mengelola ekonomi umat secara produktif, Kemenag ingin memperkuat kemandirian keuangan komunitas keagamaan.
Program ini juga diharapkan berkontribusi pada pembangunan nasional.
Melalui konsep Beragama Berdampak, Kemenag ingin agama menjadi penggerak kerukunan, kesejahteraan, dan keberlanjutan lingkungan.
Gerakan ini diharapkan menjadi solusi nyata bagi tantangan sosial, ekonomi, dan lingkungan di Indonesia.(Info publik/IS)