SinarHarapan.id-Kementerian Kesehatan Indonesia menggandeng Yayasan Binawan untuk mempersiapkan tenaga medis Indonesia bekerja di luar negeri.
Binawan menyediakan beasiswa pelatihan di Eropa bagi 400 mahasiswa keperawatan dari Poltekkes Kemenkes untuk mempersiapkan karir global.
Kerja sama ini juga mencakup penyusunan kurikulum dan peningkatan kompetensi tenaga kesehatan serta pelatihan tenaga pengajar di Indonesia.
Pada 2025, Binawan berharap 2.000 lulusan Poltekkes Kemenkes dapat bekerja di luar negeri sesuai target pemerintah.
Binawan berkomitmen membantu pengembangan kurikulum dan kapasitas tenaga kesehatan untuk memenuhi kebutuhan luar negeri.
Chairman Binawan Foundation, Said Saleh Alwaini menyatakan Binawan selalu support jika dari Kementerian Kesehatan RI ada target 2.000, kita akan support bagaimana 2.000 itu bisa tercapai.(12/2/2025)
Kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta berperan penting dalam melindungi hak tenaga kesehatan yang bekerja di luar negeri.
Binawan mendukung proses penempatan tenaga medis di luar negeri serta program repatriasi dengan mitra internasional.
Kerja sama ini bertujuan memperkuat ekosistem tenaga kesehatan Indonesia agar lebih mudah bekerja di luar negeri.
Yuli Farianti menekankan pentingnya pengembangan kurikulum dan pelatihan untuk mempersiapkan tenaga kesehatan internasional.
Program ini akan memperlancar pendidikan dan penempatan tenaga medis Indonesia di luar negeri dengan dukungan Binawan.
Turut hadir pada penandatanganan kerja sama ini yakni dr. Yuli Farianti, M.Epid Dirjen Sumber Daya Manusia Kesehatan, Kemenkes RI, drg. Arianti Anaya, MKM Ketua Konsil Kesehatan Indonesia (KKI), dr. Ika Trisia, MKM Direktur Pendayagunaan SDM Kesehatan, Kemenkes RI, Anna Kurniati, SKM., MA., PhD Direktur Penyediaan SDM Kesehatan, Kemenkes RI dan Said Saleh Alwaini Chairman of Binawan Foundation serta para eksekutif dari Binawan Group.
