Menteri Pertanian menyatakan pembinaan mencakup bimbingan dan pendampingan oleh BPPSDMP untuk membentuk brigade swasembada pangan.
Sektor pertanian dianggap vital untuk memperkuat ekonomi bangsa dan membuka lapangan kerja produktif bagi para mantan napiter.
Kolaborasi dengan Densus 88 melanjutkan upaya sebelumnya bersama Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan untuk mendukung swasembada pangan.
Kepala Densus 88 menjelaskan pembinaan napiter dilakukan berdasarkan klaster merah, kuning, dan hijau sesuai tingkat radikalisme.
Napiter hijau telah berkontribusi melalui pelatihan pertanian dan panen di Lampung, Banten, Jawa Barat, dan Jawa Timur.
Dukungan dinas pertanian provinsi memperkuat program swasembada pangan yang melibatkan mantan napiter secara aktif.
Swasembada pangan dinilai penting sebagai kunci ketahanan ekonomi nasional yang melibatkan berbagai pihak, termasuk mantan napiter.
Densus 88 berharap kolaborasi dengan Kementan dapat diperluas agar manfaatnya dirasakan lebih luas oleh masyarakat.(Infopublik/IS)