SinarHarapan.id-Pusat Pasar Kerja salah satu unit di Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) meluncurkan JOBI SYTECH 5.0, sebagai srtategi untuk meningkatkan layanan prima pencocokan pekerjaan di pasar kerja berbasisi teknolpgi 5.0
Kepala Pusat Pasar Kerja Muchamad Yusuf mengatakan tantangan bidang ketenagakerjaan di Indonesia dipengaruhi beberapa isu seperti kondisi perekonomian, bonus demografi, percepatan revolusi industry 4.0 yang menuju pada teknologi 5.0 dan transformasi lainnya yang berkaitan dengan supply demand pasar kerja.
“Pusat Pasar Kerja sebagai salah satu unit di Kemnaker RI perlu beradaptasi dalam menjawab tantangan di bidang ketenagakerjaan tersebut, untuk itu inisiatif strategi peningkatan layanan prima pencocokan pekerjaan pasar kerja berbasis teknologi 5.0 dapat menjadi salah satu solusi yang selanjutnya disubut proyek JOBI SYTECH 5.0,” kata Yusuf dalam peluncuran JOBI SYTECH 5.0 di Novotel Kota Tangerang Banten, Selasa (27/6/2023).
Menurut Yusuf, JOBI SYTECH 5.0 merupakan gagasan yang Implementatif dalam mewujudkan layanan prima kecocokan pekerjaan (job matching) yang didukung dengan peningkatan kompetensi sumber daya manusia, penguatan jejaring dan kemitraan seluruh stakeholder dan penerapan teknologi terkini yang dikemas dalam Sistem Informasi Pasar Kerja Indonesia yang handal.
Analisis Kesenjangan
Yusuf menngungkapkan, kondisi saat ini, kualitas dan kuantitas SDM pengelola Karirhub masih terbatas. masih terjadi kekosongsn regulasi bidang pasar kerja. Karirhub belum cukup dikenal oleh masyarakat. Kecocokan Job Matching belum cukup advanced.
Sementara pada Kesenjangan, perancangan arsitektur teknologi job matching di karirhub belum berbasis customer oriented.
Sedangkan Kondisi yang diharapkan, kualitas dan kuantitas SDM yang memadai, tersedianya regulasi Pasar Kerja yang koprehensif, Karirhub dikenal dan dipercaya oleh masyarakat dan Nilai kecocokan pekerjaan (Job Matching) di Karirhub lebih dari 85 persen.
Yusuf menambahkan, Inovasi. membangun Strategi Layanan Prima Job Matching di karirhub yang berbasis Teknologi 5.0 untuk memenuhi kebutuhan dan harapan pemerintah
Sedangkan manfaat dan Outcome, untuk pemerintah, tersedianyan data Talent berdasarkan keahlian dan kompetensi. Tertingkatkanya kualitas data dan informasi ketenagakerjaan. Tertingkatkannya kualitas perencanaan pelatihan dan pendidikan vokasi. Tertingkatkannya jumlah wajib pajak.
Untuk pencari kerja, mempercepat mendapatkan rekomendasi pekerjaan. Mendapatkan rekomendasi pelatihan/peningkatan kompetensi. Mendapatkan pekerjaan sesuai dengan bakat dan minatnya.
Untuk pemberi kerja, mempercepat mendapatkan talent yang dibutuhkan. Meningkatkan kemudahan bisnis/investasi. Mendorong investasi baru.
Untuk dunia pendidikan dan pelatihan, meningkatkan tingkat kebekerjaan alumni, meningkatkan kualitas perencanaan pendidikan/ pelatihan berbasis kebutuhan pasar kerja.
Sementara outcome nya , menurunnya tingkat pengangguran terbuka dan termanfaatkannya bonus demografi bagi kesejahteraan bangsa, menuju Indonesia Emas 2045.
Yusuf menambahkan, rencana tahapan dalam jangka pendek, meningkatnya fungsi layanan dan kualitas data Pasar Kerja, Meningkatnya tatakelola Layanan Prima PaskerID, Meningkatnya kapasitas SDM Pengelola Layanan Pasar Kerja dari aspek integritas, kerjasama dan mengelola perubahan.
Sementara rencana jangka menengah, uji coba layanan job matching Berbasis Teknologi 5.0 di aglomerasi Jabodetabek, Terlaksananyabtatakelola layanan prima dan meningkatnya kapsitas SDM PaskerID,
“Dan rancangan jangka panjang, terimplementasinyablayanan job matching yang selaras dengan kebutuhan pengguna secara nasional. Terlaksananya penempatan pencari kerja sesuai kebutuhan pasar kerja secara cepat mudah dan nyaman, meningkatnya kapasitas SDM pengelola layanan pasar kerja secara nasional,” ujar Yusuf.(isn/infopublik)