InternasionalNetwork

Kiprah TNI di Dunia Internasional Penjaga Perdamaian Global

×

Kiprah TNI di Dunia Internasional Penjaga Perdamaian Global

Sebarkan artikel ini

SinarHarapan.id – Tentara Nasional Indonesia (TNI) tak hanya berperan dalam menjaga keamanan dan kedaulatan nasional, tetapi juga memiliki kontribusi besar di panggung internasional. Melalui misi perdamaian di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), TNI menunjukkan komitmennya dalam menjaga stabilitas global dan menciptakan perdamaian di berbagai negara yang tengah dilanda konflik.

Keikutsertaan Indonesia dalam misi perdamaian dunia tidak hanya sebagai kewajiban, tetapi juga bagian dari amanat luhur Pembukaan UUD 1945 yang menekankan pentingnya menciptakan “perdamaian dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.” Dengan semangat itu, TNI mengirimkan pasukan terbaiknya untuk menjaga keamanan dan kestabilan di zona konflik internasional.

Sejak berdirinya PBB, Indonesia konsisten mengirimkan pasukan penjaga perdamaian. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI, salah satu tugas pokok TNI adalah melaksanakan operasi militer selain perang, termasuk operasi pemeliharaan perdamaian dunia. Hingga 2019, Indonesia menjadi negara keempat terbesar yang mengirimkan pasukan penjaga perdamaian PBB, dengan total 2.592 personel yang bertugas di berbagai negara, seperti Lebanon (UNIFIL), Kongo (MONUSCO), Sudan (UNAMID), dan Republik Afrika Tengah (MINUSCA).

Pada Oktober 2020, Indonesia bahkan menambah jumlahnya menjadi 2.828 personel, termasuk 163 perempuan, menjadikan Indonesia sebagai negara penyumbang terbesar ke-10 untuk misi penjaga perdamaian PBB. Partisipasi aktif TNI dalam delapan misi perdamaian internasional ini tak hanya memperkuat stabilitas global tetapi juga mengangkat citra Indonesia sebagai negara yang berkomitmen terhadap perdamaian dunia.

Tak hanya unggul dalam jumlah personel, Indonesia juga menunjukkan komitmen kuat dalam memberdayakan perempuan dalam misi perdamaian. Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Operasi Perdamaian, Jean-Pierre Lacroix, memberikan apresiasi khusus atas partisipasi perempuan Indonesia. Kehadiran personel perempuan memberikan pendekatan yang lebih humanis dalam menangani konflik serta meningkatkan interaksi dengan masyarakat setempat di wilayah konflik.

Hingga akhir 2019, TNI telah terlibat dalam 25 misi PBB di berbagai negara. Di Lebanon, dalam misi UNIFIL, personel TNI tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga terlibat dalam kegiatan kemanusiaan yang membantu masyarakat setempat. Di Kongo, dalam misi MONUSCO, TNI menghadapi tantangan besar untuk menjaga stabilitas dan melindungi warga sipil dari konflik bersenjata berkepanjangan.

Keunggulan personel TNI dalam menjalin hubungan baik dengan masyarakat lokal menjadi salah satu nilai positif yang diakui secara internasional. Dengan pendekatan yang ramah dan humanis, TNI berhasil memenangkan hati masyarakat di wilayah-wilayah konflik.

Keberhasilan TNI dalam berbagai misi perdamaian PBB tidak hanya memberikan manfaat bagi negara-negara yang dibantu, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional. Pengakuan atas kualitas pasukan penjaga perdamaian Indonesia membuat negara ini semakin sering diminta untuk meningkatkan kontribusinya. Selain itu, keterlibatan aktif dalam misi ini membuka peluang bagi personel TNI untuk menduduki posisi strategis di PBB.

Melalui profesionalisme, semangat kemanusiaan, dan dedikasi yang tinggi, TNI terus memainkan peran penting dalam menjaga perdamaian dunia. Partisipasi TNI dalam misi perdamaian internasional tak hanya menggambarkan kekuatan militer Indonesia, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai luhur bangsa: persahabatan, kemanusiaan, dan perdamaian.

Dengan terus meningkatkan partisipasi dalam misi-misi perdamaian di masa depan, Indonesia semakin diakui sebagai salah satu pilar penting dalam menciptakan dunia yang lebih aman, stabil, dan harmonis. (rht)