SinarHarapan.id – KIWI (Kompetisi Ide Wirausaha Indonesia) Challenge, kompetisi populer untuk pelajar SMA, kembali di tahun keempatnya.
Kompetisi ini dirancang untuk menginspirasi anak muda di seluruh Indonesia untuk terlibat dalam aktivitas kewirausahaan yang menanggapi isu-isu sosial.
Education New Zealand Manapou ki te Ao (ENZ) mengadakan KIWI Challenge dalam kolaborasi bersama universitas di New Zealand dan Kopi Tuli, sebuah komunitas Tuli di Jakarta.
Tahun ini, ENZ bermitra dengan Auckland University of Technology (AUT) sebagai tuan rumah kompetisi.
Kelompok-kelompok perwakilan sekolah akan mengumpulkan entri video untuk panel juri yang berisi akademisi AUT dan perwakilan ENZ. Para peserta akan dinilai oleh panel juri untuk memilih sejumlah finalis. Para finalis kemudian akan didukung melalui sejumlah lokakarya dan mentoring oleh para akademisi AUT.
Perwakilan akademisi dari AUT adalah Dosen Senior Bisnis Internasional, Strategi, dan Kewirausahaan (Senior Lecturer International Business, Strategy & Entrepreneurship) Dr Taghreed Hikmet, yang terafiliasi dengan sejumlah lembaga terkait kota cerdas dan memiliki ketertarikan dalam membimbing dan menginspirasi para calon pemimpin masa depan.
Dr Taghreed Hikmet telah berpartisipasi dalam berbagai program seperti YES, di mana beliau membimbing para wirausaha muda untuk mempresentasikan ide-ide bisnis mereka.
Dr Hikmet menyatakan bahwa beliau merasa terhormat dapat ikut serta dalam KIWI Challenge tahun ini.
“Senang rasanya dapat berkesempatan untuk menginspirasi para pelajar Indonesia untuk berpikir kreatif tentang seperti apa masa depan kita nantinya. Pembangunan kota-kota cerdas adalah tentang meningkatkan keberlanjutan, menciptakan kesempatan untuk pembangunan ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup Masyarakat. Saya tak sabar melihat ide- ide apa yang akan dihadirkan oleh para peserta,” ujarnya.
Regional Director Asia di ENZ, Ben Burrowes, menyatakan bahwa kompetisi ini menampilkan pendidikan dan akademisi kelas dunia dari New Zealand melalui cara yang bermakna.
“Kini memasuki tahun keempatnya, KIWI Challenge telah tumbuh menjadi sebuah platform unik untuk New Zealand dan para akademisi terkemuka kami untuk tetap terhubung dengan para pelajar Indonesia melalui cara yang dekat dengan hal-hal yang penting bagi mereka. Kami terus bekerja bersama para mitra di Indonesia untuk mengidentifikasi tema-tema yang dekat dengan para pelajar ini,” katanya.
Para pemenang kompetisi akan diumumkan pada Sabtu, 25 November, dengan tiga kelompok pemenang utama akan mendapatkan voucer senilai Rp2.000.000-Rp10.000.000.
Hingga saat ini, KIWI Challenge telah diikuti oleh lebih dari 1.000 pelajar Indonesia, dan setiap tahunnya telah menghadirkan satu universitas dari New Zealand dan tema tertentu. Para mitra universitas di tahun-tahun sebelumnya adalah Massey University (tema Pariwisata), Lincoln University (Agribisnis), dan University of Canterbury (Teknologi Pendidikan).