SinarHarapan.id – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara dan seluruh pemangku kepentingan dalam menggencarkan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) dan Bangga Bangga Berwisata di Indonesia Aja (BBWI) 2023.
Hal itu, untuk menciptakan dampak multiplikasi ekonomi, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, dan mengembangkan industri baru berbasis Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) atau Industri Kecil Menengah (IKM) dan Artisan di daerah tersebut.
“Gernas BBI juga berhasil mendorong peningkatan belanja pemerintah untuk Produk Dalam Negeri (PDN). Melalui sistem pengadaan e-katalog maka UMKM/IKM/Artisan lokal memiliki peluang untuk mendapatkan pasar pemerintah,” kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, dalam Festival Karya Kreatif Benuanta dengan tema “Menyatu dalam Harmoni Benuanta” sebagai puncak Gernas BBI 2023 di Tarakan, Kalimantan Utara, pada Minggu (20/8/2023).
Menurut Menko Luhut, sejak peluncurannya hingga Juni 2023, Gernas BBI telah berhasil membuat 22,68 juta UMKM on boarding ke pasar digital.
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Dirjen IKP) Kominfo, Usman Kansong, menambahkan 95 persen dari anggaran belanja Pemerintah Pusat dan Daerah pada 2023 ditujukan untuk Produk Dalam Negeri (PDN).
Untuk itu Kementerian Kominfo berkomitmen untuk bersinergi melakukan pendampingan dalam hal Online Single Submission (OSS), yang dapat mempermudah pelaku UMKM Kalimantan Utara memeroleh Nomor Induk Berusaha (NIB) sekaligus Sertifikasi Halal.
“Kolaborasi itu kami lakukan bersama dengan Pemprov Kaltara, BI Perwakilan Kaltara, BPJPH serta LPPOM MUI salah satunya melalui Forum Digitalk pada Maret 2023 dan yang baru saja diselenggarakan Sabtu (19/8/2023) di Hotel Tarakan Plaza,” ujar Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Dirjen IKP) Kominfo, Usman Kansong,
Menurut Dirjen Usman, selama tiga tahun terakhir, Kementerian Kominfo telah berkolaborasi dengan seluruh Kementerian, Lembaga dan Pemerintah Daerah dalam mendorong onboarding UMKM ke ruang digital dan semakin mendekati target 30 juta UMKM pada 2024 mendatang.
Sementara itu, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti, mengatakan bahwa Festival Karya Kreatif Benuanta adalah event tahunan yang merupakan sinergi antara Bank Indonesia, Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dalam memajukan provinsi Kalimantan Utara.
Selain itu, dalam rangkaian kegiatan tersebut juga terdapat Pekan QRIS nasional, Gernas Pengendalian Inflasi Pangan yang sejalan dengan tema Festival Karya Kreatif Benuanta, yakni Menyatu dalam Harmoni Benuanta.
“Mari kita jadikan rangkaian kegiatan itu, sebuah momentum kesatuan tekad kita bersama menggali setiap potensi Bumi Benuanta,” ajak Destry.
Gubernur Kalimantan Utara, Zainal Arifin Paliwang, menegaskan selaku tuan rumah, pihaknya terus mendorong penggunaan produk dan konsumsi pangan lokal melalui berbagai upaya.
Diantaranya memberlakukan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 21 Tahun 2021 tentang pedoman penggunaan batik khas Kaltara dan Pergub Nomor 25 Tahun 2021 tentang pengembangan pangan lokal sebagai bentuk dukungan terhadap Gernas BBI dan BBWI.
Batik Kaltara sendiri wajib digunakan oleh ASN dan berbagai dinas di Kaltara, termasuk penggunaan singal; penutup kepala khas Kaltara.
“Melalui Gernas BBI dan BBWI kami mengajak seluruh masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Kaltara untuk selalu mencintai dan bangga akan karya anak negeri sendiri. Membeli produk buatan Indonesia merupakan wujud konkret pembelaan dan rasa cinta terhadap bangsa,” pungkas Gubernur Zainal.
Turut hadir dalam acara ini, Deputi Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenkomarves Odo R.M. Manuhutu, dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Utara, Wahyu Indra Sukma. SHID/Elv/InfoPublik.id