StockReview.id – PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk meraih penghargaan kategori Pencegahan dan Penanggulangan HIV-AIDS (P2HIV-AIDS) di Tempat Kerja dalam ajang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Award 2023 yang digelar Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) pada Kamis (22/6/2023).
Dalam ajang tersebut, Sido Muncul meraih penghargaan kategori tertinggi, yakni Platinum, dengan nilai 96. Sebagai informasi, K3 Award merupakan penghargaan tahunan yang diadakan oleh Kemenaker.
Penghargaan ini memiliki beberapa kategori, seperti Kecelakaan Nihil (Zero Accident), Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3), P2HIV-AIDS, dan P2 COVID-19. Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat mengatakan, penghargaan K3 Award melengkapi berbagai pencapaian yang sudah diraih Sido Muncul.
Sido Muncul mendapatkan penghargaan K3 Award selama beberapa kali untuk berbagai kategori. Baca juga: Sido Muncul Berikan Bantuan Senilai Rp 135 Juta kepada Anak Penderita Stunting, Irwan Hidayat: Wujud Dukungan untuk Pemerintah
“Bagi Sido Muncul, penghargaan K3 Award menjadi penting karena menyangkut keselamatan. Kami akan berusaha lebih baik lagi tidak hanya untuk melindungi karyawan, tapi juga konsumen,” kata Irwan di kantor Sido Muncul di Cipete, Jakarta Selatan, Kamis.
Irwan melanjutkan bahwa Sido Muncul sudah memenuhi syarat keselamatan di tempat kerja untuk karyawan. Salah satu cara untuk memenuhi standar keselamatan kerja adalah dengan memenuhi standar operasional prosedur (SOP) di lingkungan kerja perusahaan. Sido Muncul, lanjut Irwan, akan terus mempertahankan prestasi pada ajang K3 Award.
Ia juga mengupayakan supaya Sido Muncul dapat mendapatkan penghargaan K3 Award untuk kategori lainnya, seperti Kecelakaan Nihil. Komitmen antidiskriminasi Human Resource Business Partner (HRBP) Operation Manager Sido Muncul Bezaliel Pakke mengatakan, penghargaan K3 Award 2023 kategori P2HIV-AIDS merupakan bukti keberhasilan Sido Muncul dalam menerapkan kebijakan antidiskriminasi di lingkungan kerja.
Sido Muncul bekerja sama dengan berbagai instansi, seperti puskesmas, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya P2HIV-AIDS.

 
 
 
									










